WASHINGTON - Sebuah pesawat kecil jatuh di Teluk Meksiko, dekat Florida, Amerika Serikat setelah dilaporkan berputar-putar tanpa arah di udara selama dari 2 jam tanpa henti Kamis (19/4) siang lalu. Seorang pilot yang juga merupakan satu-satunya orang di pesawat baling-baling jenis Cesna itu dilaporkan meninggal dan jasadnya masih belum diketemukan.
Dikutip dari AFP, Jumat (20/4), dua pesawat tempur F-15 milik Angkatan Udara AS sempat dikirim untuk mendekati pesawat itu setelah sang pilot tidak merespon panggilan radio dari stasiun pemantau fasilitas udara. Para penerbang yang memang sedang dalam misi terbang di daerah tersebut mengatakan, kaca depan pesawat naas itu terlihat tertutup es dan mereka sama sekali tidak bisa melihat atau berkomunikasi dengan sang pilot.
Komando Pertahanan Udara Amerika Utara (NORAD) mengatakan, dua jet tempur tersebut menyaksikan pesawat Cessna tersebut jatuh ke perairan Teluk Meksiko sekitar pukul 12:15 siang (23:15 WIB). Dua jet tempur itu pun tetap berputar-putar di daerah tersebut untuk membantu instansi lain melakukan usaha evakuasi sebelum kembali ke pangkalan.
Sementara itu, Dinas Penjaga Pantai AS yang memimpin usaha pencarian bangkai pesawat yang akhirnya tenggelam itu mengatakan, mereka sama sekali tidak menemukan indikasi kalau sang pilot selamat. Juru bicara instansi tersebut, Bill Colclough, mengatakan bahwa pesawat awalnya jatuh dengan posisi miring ke kiri sebelum keseluruhan badan pesawat terendam air.
Pesawat naas tersebut diduga dikemudikan oleh pemiliknya sendiri yang bernama Dr. Peter Hertzak yang berangkat dari bandara kota Slidel di negara bagian Louisiana menuju kota Sarasota, Florida. Penyebab kecelakaan yang menimpa Hertzak masih belum diketahui secara jelas. Namun menurut seorang ahli penerbangan, pria itu diduga pingsan karena tekanan udara di dalam kabin pesawat.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasang Ribuan CCTV, Polisi Singapura Dikecam Warga
Redaktur : Tim Redaksi