Pilpres 2019 Membelah Honorer K2 menjadi Dua Kubu, Demi Status PNS

Jumat, 10 Mei 2019 – 00:05 WIB
Ancam kerahkan 100 ribu honorer K2 pendukung Prabowo - Sandi. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - Honorer K2 ikut terbelah dalam dua kubu dalam menyikapi hasil sementara rekapitulasi suara Pilpres 2019. Yang berada di kubu Prabowo – Sandi juga merasa paslon nomor urut 02 itu menang. Sedang yang pro Jokowi – Ma’ruf Amin yakin hasil rekapitulasi di Situng KPU tidak akan berubah hingga 22 Mei mendatang.

Mesya Mohamad – JPNN.com

BACA JUGA: Megawati: Tunggu Saja 22 Mei

HASIL perhitungan real count KPU sudah hampir tuntas. Hasilnya paslon 02 Prabowo-Sandiaga tertinggal jauh dari Jokowi-Ma'ruf dengan selisih suara sekira 15 juta lebih. Bagi honorer K2 pendukung 01, hal ini sangat menggembirakan karena memang sedari awal menginginkan Jokowi menang lagi.

Sebaliknya bagi honorer K2 pendukung 02, hasil tersebut tidak bisa diterima karena dinilai penuh kecurangan. Mereka pun tetap optimistis yang menang adalah 02.

BACA JUGA: Besok BPN Serahkan Bukti 5 Jenis Kecurangan Kubu Jokowi ke Bawaslu, Ini Rinciannya

Koordinator Wilayah Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Jawa Timur Eko Mardiono mengklaim, meningkatnya suara Jokowi salah satunya karena dukungan mereka. Bahkan honorer K2 wilayah Jatim disebut dengan kekuatan penuh mendukung pemenangan Jokowi-Ma'ruf.

BACA JUGA: Lihat tuh, Jumlah Massa GERAK Pimpinan Kivlan Zen dan Eggi Sudjana

BACA JUGA: Hasil Rekapitulasi KPU, Jokowi - Ma’ruf Unggul di Kepulauan Riau

"Apa enggak lihat suara Pak Jokowi meningkat di Jatim dibandingkan 2014. Ini salah satunya karena honorer K2 juga," kata Eko kepada JPNN, Kamis (9/5).

Dia menegaskan, dukungan terhadap Jokowi dua periode lantaran yakin akan ada perubahan status honoreer K2 menjadi PNS. Dibuktikan dengan terbitnya Surat Presiden yang memerintahkan tiga menteri membahas revisi UU Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan DPR RI.

Kalaupun sampai hari ini belum ada pembahasan lanjut, bagi Eko, tinggal tunggu waktunya saja. Dia optimistis, Jokowi memerhatikan nasib honorer K2 yang sudah membelanya.

"Kenapa kami mati-matian membela Pak Jokowi? Karena yakin beliau pasti menang. Coba bayangkan bagaimana bila seluruh honorer K2 enggak milih beliau, bagaimana nasib kami," cetusnya.

Mengenai dukungan sebagian honorer K2 kepada Prabowo-Sandi, kata Eko jumlahnya tidak seberapa banyak. Dia mengklaim sebagian besar honorer K2 ke 01.

Ini dibuktikan saat dirinya melakukan kunjungan ke daerah-daerah melakukan sosialisasi, banyak honorer K2 yang masih berharap pada Jokowi.

"Siapa bilang suara honorer K2 enggak berpengaruh. Buktinya kami di Jatim, 01 menang telak," sergahnya.

Bila Eko meyakini 01 menang, pendapat berbeda dengan Korda PHK2I Pamekasan Madura Maskur. Dia menegaskan, pemenangnya adalah 02, berdasar data yang diperoleh dari TPS-TPS.

Maskur yang juga tim sukses paslon 02 di Madura menambahkan, kecurangan dalam pilpres 2019 sangat nyata. Namun, seolah-olah dikaburkan.

"Kami puasa nonton TV, lihat koran, dan media online kecuali media tertentu. Kami tidak mau berbagai kecurangan ini merusak mental kami," ucapnya.

Maskur juga mengaku geram dengan tindakan aparat yang menjadikan para pembela 02 sebagai tersangka. Bahkan ulama seperti Ustaz Bachtiar Nasir (UBN) pun, menurutnya, dikriminalisasi.

Dia menilai, rezim yang sekarang sangat otoriter. Tidak boleh ada media yang memberitakan kecurangan pilpres. Padahal setiap harinya ada saja bukti-bukti kecurangan yang terjadi.

"Semua dibungkam. Bagaimana bisa kita hidup sejahtera dan tenang kalau kebebasan rakyat dirampas. Demo sedikit langsung dibilang makar. Padahal hanya menyampaikan aspirasi," terangnya.

Maskur pun berharap ada keajaiban yang akan terjadi nanti. Sebab, dia berkeyakinan penuh Prabowo-Sandi pemenang Pilpres 2019.

BACA JUGA: Massa Aksi Belum Bubar, Di Mana Kivlan Zen dan Eggi Sudjana?

"Bagaimana Jokowi bisa menang banyak melebihi 2014, sedangkan fakta di lapangan rakyat ingin perubahan. Apakah tidak lihat setiap kampanye Prabowo-Sandi dipenuhi lautan manusia. Sedangkan Jokowi-Ma'ruf sepi. Kenapa ini dikaburkan semuanya," keluhnya.

Bagi Maskur, bila Jokowi tetap menang, nasib honorer K2 tinggal nama. Semua akan diganti dengan PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja). (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Saksi PDIP Sebut Rekapitulasi Suara di Kabupaten Bekasi Berat Sebelah


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler