jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin menilai Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak akan bisa menaikkan elektabilitas meski terus menyerang Joko Widodo alias Jokowi menjelang Pilpres 2019.
Menurut pengajar di Universitas Al Azhar Indonesia itu, langkah Prabowo malah bisa mengurangi simpati publik.
BACA JUGA: Jokowi Bersama Ulama Jabar Bahas Ekonomi Umat
“Menyerang secara langsung itu tidak baik," ujar Ujang kepada JPNN, Selasa (3/4).
Dia menambahkan, serangan Prabowo justru bisa menjadi bumerang.
BACA JUGA: Mertua Gibran Wafat, Presiden Jokowi Batalkan Dua Rapat
"Saya kira itu juga tidak akan menggerus elektabilitas Jokowi. Sebab, Jokowi bisa membantah dan menangkis serangan tersebut," ucap Ujang.
Menurut direktur eksekutif Indonesia Politik Review (IPR) itu, hal yang bisa menggerus elektabilitas Jokowi menjelang Pilpres 2019 adalah guncangan ekonomi.
BACA JUGA: Pembelaan Nizar pada Prabowo soal Elite Bermental Maling
"Hal lain, misalnya, politik tidak stabil dan apabila Jokowi melakukan blunder seperti yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama di Pilkada DKI 2017 lalu,” kata Ujang. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bela Prabowo, Fadli Zon Merespons Pernyataan Ketua Umum MUI
Redaktur & Reporter : Ken Girsang