jpnn.com, JAKARTA - Joko Widodo alias Jokowi disinyalir tidak akan menggandeng tokoh dari Nahdlatul Ulama (NU) pada Pilpres 2019.
Sinyal itu terlihat saat Jokowi seolah menjaga jarak dengan tokoh elite NU dalam beberapa waktu terakhir.
BACA JUGA: Jokowi Desak Triawan Munaf Hidupkan Kembali Lagu Anak-anak
"Indikator Jokowi tidak mengambil cawapres dari NU makin terlihat ketika belakangan berkunjung ke pesantren tidak melibatkan PBNU," kata Direktur Eksekutif Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI), Hendri Satrio, Senin (16/4).
Menurut Hendri, safari politik Jokowi ke pesantren tanpa "pamitan" dengan PBNU bisa menjadi bumerang.
BACA JUGA: Prabowo Berikan Tiket ke Gatot? Fadli Zon: Itu Berita Basi
"Kunjungan Jokowi ke pesantren tanpa melibatkan lembaga seperti PBNU tidak strategis. Bahkan, bisa mendatangkan blunder. Apalagi, elektabilitas Jokowi masih kurang aman menurut survei kami," kata Hendri.
Sementara itu, Ketua Aliansi Penjaga Kiai NU (APKNU) Syarif Hidayatullah Hasan mengatakan, keputusan Jokowi tidak melibatkan elite NU dalam kunjungan ke ponpes bisa menimbulkan kemarahan.
BACA JUGA: Bamsoet Soroti Realisasi Program Tol Laut
"NU selalu hanya dijadikan tempat meraup suara. Itu mulai terlihat dari cara Jokowi safari ke pesantren," ujar Syarif.
Dia juga menyoroti langkah Jokowi membuat tim sendiri dalam kunjungan ke ponpes.
Menurut Syarif, ada desain sistematis untuk mengeliminasi cawapres dari kelompok NU, baik dari PKB, PPP, dan lainnya.
“Jadi, peluang Cak Imin, Gus Romy, Kiai Said, Mahfud MD, Kiai Ma'ruf, dan lain-lain makin menipis," kata Syarif. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Idrus Marham Ajak Masyarakat Syukuri Prestasi Jokowi
Redaktur & Reporter : Ragil