jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan meminta kepada siapa pun agar tidak menjadikan pemilihan presiden seperti berhala baru.
Hal itu disampaikan saat memberikan pengarahan seusai melantik kader baru d DPP PAN, Selasa (6/12).
BACA JUGA: Relawan Perubahan Minta 3 Parpol Ini Segera Deklarasikan Anies Baswedan Capres 2024
"Pilpres itu jangan dijadikan berhala baru, kalau ini (calon) masuk surga, kalau ini masuk neraka, itu enggak baik," kata Zulkifli Hasan.
Pria yang akrab disapa Zulhas itu menegaskan siapa pun yang menjadi calon presiden nantinya sudah pasti teruji kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
BACA JUGA: Mak Ganjar Jawa Tengah Salurkan Bantuan kepada Korban Banjir di Kabupaten Pati
"Tentu yang akan maju menjadi capres itu pastilah orang-orang yang sudah teruji NKRI dan pancasilanya. Siapa coba? Ganjar pasti pancasilais, Anies pasti pancasilais," lanjutnya.
Di menjelaskan Anies Baswedan tidak mungkin hanya membela umat Islam, tetapi seluruh rakyat Indonesia.
BACA JUGA: Anies Pakai Jet Pribadi, Ahmad Ali NasDem Merespons Pakai Satire
Dia juga menyebutkan perbedaan dalam kontestasi itu merupakan hal yang biasa.
"Yang penting NKRI, orang Indonesia. Oleh karena itu, kita akan milih yang paling baik, menurut kita untuk Indonesia," pungkasnya.
Sebelumnya, Partai Amanat Nasional (PAN) mengukuhkan sejumlah purnawirawan TNI hingga artis nasional sebagai kadernya.
Pengukuhan dilakukan di Kantor DPP PAN di Jalan Warung Buncit Raya, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (6/12).
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyatakan pengukuhan dilakukan di tengah-tengah rapat harian partai yang biasanya dilakukan pada Minggu.
"Namun, kali ini jatuh pada Selasa malam. Cuma ada yang istimewa karena banyak sekali yang bergabung sama PAN. Ada jenderal tentara, ada aktivis, artis nanti kita lihat di dalam banyak sekali yang mau gabung," kata Zulhas. (mcr8/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Orang Muda Ganjar Jatim Beri Peralatan Melaut untuk Nelayan di Pesisir Selat Madura
Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : Kenny Kurnia Putra