Pimpin Rapat di Posko Pengungsian, Ini Lima Arahan Presiden

Senin, 13 Agustus 2018 – 23:15 WIB
Presiden Joko Widodo memutuskan untuk menggelar rapat terbatas bersama dengan jajaran terkait di halaman RSUD Tanjung, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (13/8). Foto: Setpres

jpnn.com, LOMBOK - Usai melakukan peninjauan kondisi korban gempa di Lombok Utara yang porak poranda oleh gempa berkekuatan 7 SR, Presiden Joko Widodo memutuskan untuk menggelar rapat terbatas bersama dengan jajaran terkait di halaman RSUD Tanjung, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (13/8).

Presiden Ketujuh RI dalam rapat terbatas tersebut memberikan arahan agar penanganan pascagempa dapat berjalan dengan baik dan segera memulihkan perekonomian wilayah setempat.

BACA JUGA: Sesaat Tiba di Lombok, Jokowi Menggunakan Helikopter TNI AU

"Pertama, pastikan betul jumlah rumah rusak berat maupun rusak sedang dan rusak ringan," katanya.

BACA JUGA: Tanggap Darurat Gempa Lombok Diperpanjang

Data terkait kerusakan rumah milik warga saat ini amat dibutuhkan untuk memudahkan pemerintah pusat mendistribusikan bantuan yang akan diberikan kepada tiap kepala keluarga. Bagi warga yang rumahnya mengalami rusak berat, pemerintah telah menetapkan akan memberikan bantuan sebesar Rp 50 juta.

Arahan kedua Jokowi -sapaan Joko Widodo, yakni memerintahkan agar bantuan bagi warga yang tempat tinggalnya mengalami kerusakan berat untuk dapat diserahkan mulai Selasa besok (14/8), dengan target seribu kepala keluarga untuk tahap awal.

BACA JUGA: Presiden Akan Hadiri Gebyar Prestasi Keluarga Sejahtera

"Dimulai besok pagi akan segera kita serahkan bantuan untuk rumah yang rusak berat. Saya harapkan besok paling tidak minimal bisa seribu diserahkan. Kemudian setelah itu penyerahan bantuan untuk perbaikan rumah lainnya segera dilaksanakan terus," jelasnya.

Suani Iriana menginginkan agar aktivitas perekonomian di daerah terdampak gempa dapat sesegera mungkin dipulihkan. Karena itu dalam instruksinya yang ketiga, dia meminta jajarannya untuk turut memprioritaskan perbaikan fasilitas-fasilitas penunjang perekonomian. Misalnya pasar rakyat.

Yang keempat, Jokowi menyadari bahwa di daerah yang sama gempa pernah beberapa kali melanda sejak tahun 1979. Hal itu menunjukkan bahwa wilayah Lombok merupakan kawasan rawan bencana gempa bumi. Untuk itu, dia ingin agar warga setempat diberikan edukasi mengenai pembangunan rumah yang tahan gempa untuk meminimalkan kerusakan yang terjadi jika bencana tersebut kembali melanda di kemudian hari.

"Harus kita mulai sejak saat ini pembangunan rumah harus dengan konstruksi RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat). Konstruksi RISHA ini nanti akan dikawal oleh Kementerian PU sehingga betul-betul rumah yang ada sebanyak yang tadi sudah disebutkan betul-betul rumah yang tahan gempa," tuturnya.

Terakhir, dia menginstruksikan kepada Kementerian PUPR juga membenahi fasilitas-fasilitas pendidikan dan kesehatan yang rusak maupun hancur karena gempa.

"Jangan sampai terlalu lama tidak disentuh sehingga anak-anak kita nanti tidak bisa belajar dan kegiatan belajar mengajar di sekolah juga kita harapkan bisa pulih kembali," tambahnya.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sri Mulyani: Sudah Rp 38 Miliar Bantuan untuk Korban Gempa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler