Pimpinan Buntet Kiai Adib Tegaskan Dukung Ganjar - Mahfud

Rabu, 27 Desember 2023 – 16:51 WIB
Capres RI Ganjar Pranowo dan Cawapres RI Mahfud MD atau Ganjar - Mahfud. Foto/Arsip: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Pimpinan Pesantren Buntet KH. Adib Rofiuddin Izza secara tegas menyatakan dukungannya kepada Capres dan Cawapres Ganjar Pranowo - Mahfud MD.

Penegasan Kiai Adib itu sekaligus mengklarifikasi dan membantah klaim sepihak dari kubu TPN Prabowo Gibran.

BACA JUGA: Tiba di Yogyakarta, Atikoh Ganjar Berdialog dengan Ibu-Ibu, Singgung soal Bahan Pokok 

Sebelumnya, Tim Pemenangan Nasional (TPN) pasangan Prabowo-Gibran mencamtumkan nama pimpinan Pesantren Buntet kharismatik itu.

Direktur Eksekutif Gerbang Informasi Pemerintahan (GIP) Miqdad Husein mengatakan saat itu, banyak kalangan mempertanyakan kebenaran masuknya KH. Adib ke susunan TPN Prabowo Gibran.

BACA JUGA: Berdialog dengan Petani Tembakau Klaten, Ganjar: Perlu Ada Pabrik yang Memproduksi Pupuk

Miqdad mengatakan masyarakat yang mengenal kapasitas dan krebilitas Kiai Adib sangat meragukan keberpihakannya kepada pasangan nomor urut 2.

“Terbukti KH. Adib ternyata memberikan dukungan ke Ganjar Pranowo,” ujar Miqdad dalam keterangan tertulis pada Rabu (27/12).

BACA JUGA: Pasar Gawok Sukoharjo Geger, Ganjar Belanja Masalah, Pedagang Tinggalkan Dagangan

Menurut Miqdad, dirinya dari awal meragukan kiprah KH. Adib di TPN Prabowo Gibran.

Namun, kata Miqdad, karena kesibukan masing-masing belum sempat saling tabayyun untuk mengecek kebenaran bergabungnya KH. Adib ke TPN Prabowo Gibran.

“Saya mengenal beliau sebagai seorang idealis dan memiliki komitmen morel tinggi. Beliau sangat dekat dengan Gus Dur. Oleh karena itu, sangat tidak mungkin beliau mendukung pasangan yang terbukti melanggar etika atau produk pelanggaran etika,” ujar Miqdad saat berkunjung ke Islamic Center At Taqwa Cirebon.

Secara logika lineer, seorang yang memiliki standar moral tinggi apalagi berlatar belakang pesantren, terasa aneh jika mendukung produk pelanggar etika.

Unsur utama yang membentuk etika itu, katanya lagi adalah morel. Melabrak dan melanggar etika berarti tidak memiliki morel.

“Apa iya, tokoh agamawan yang konsisten pada ajaran agamanya akan mendukung produk pelanggar etika? Jika itu terjadi sama saja dengan ikut melabrak etika dan moral,” ujar Miqdad.

Saat ini sebagian besar tokoh agama yang telah mengetahui proses awal pasangan salah satu Capres - Cawapres yang berdasarkan keputusan Mahkamah Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) terbukti melanggar etika, mulai berpikir ulang mengevaluasi sikapnya.

Para tokoh itu bahkan mulai bergerak mengajak dan berupaya menyelamatkan masyarakat agar tidak ikut membenarkan pelanggaran etika.

“Para tokoh agamawan kini berusaha keras menyelamatkan masyarakat agar tidak melakukan dosa masal, ikut-ikutan mendukung pelanggar etika," tegas Miqdad.(fri/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler