Pimpinan DPRD Sumbar Ini Khawatir dengan Peredaran Narkoba di Daerah Itu

Minggu, 05 Februari 2023 – 21:26 WIB
Ilustrasi penyalahgunaan narkoba. Ilustrasi

jpnn.com, PADANG - Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat (Sumbar) Suwirpen Suib khawatir dengan peredaran narkoba di daerah itu.

Dia menyebut tindak pidana penyalahgunaan narkoba dapat memicu pelaku melakukan tindak kriminal lainnya sehingga perlu penanganan khusus.

BACA JUGA: Warga Malinau yang Tewas Tertembak Polisi Diduga Pengedar Narkoba

"Narkoba itu paling berbahaya dan sekali menjadi pengguna maka akan terjerat dan susah untuk keluar," kata dia di Padang, Minggu (5/2).

Hal itu disampaikannya saat peluncuran Sumbar Bersinar (Bersih Narkoba) yang diinisiasi Lembaga Anti Narkoba (LAN) Sumbar.

BACA JUGA: 1 Warga Tewas, Begini Situasi di Polres Malinau yang Sempat Digeruduk Massa

Yang lebih mengkhawatirkan lagi, saat ini yang menjadi sasaran empuk para pengedar narkoba ialah generasi muda.

"Awalnya narkoba, nanti butuh uang dan mencuri apa yang bisa dijual bahkan berani melakukan tindak pidana," lanjutnya.

BACA JUGA: IR Nekat Transaksi Narkoba di Minimarket

Oleh karena itu, seluruh informasi terkait dampak buruk penyalahgunaan narkoba harus disebarkan seluas-luasnya kepada masyarakat.

Menurut dia, saat ini peredaran narkoba tidak hanya menyasar anak sekolah, tetapi sudah masuk ke kampung-kampung.

"Tidak hanya anak kecil, orang tua bahkan oknum petugas pemberantas narkoba juga terlibat. Ini harus menjadi perhatian serius," tegasnya.

Suwirpen berharap ada sikap tegas dari seluruh warga Sumbar terkait penyalahgunaan narkoba di daerah itu.

"Kalau tidak tegas, maka fungsi organisasi pemberantasan narkoba dan pencegahan tak ada gunanya," ucapnya.

Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy menyampaikan saat ini 30 hingga 40 orang meninggal akibat narkoba.

Selain itu, warga Sumbar pengguna narkoba tak hanya kalangan menengah ke atas, tetapi juga menengah ke bawah, bahkan pelajar pun dijadikan sasaran empuk oleh pengedar narkotika.

"Kolaborasi Polda, BNN, Pemprov, DPRD Sumbar dan organisasi antinarkoba turun ke seluruh sekolah-sekolah dalam menyebarkan dampak buruk dari konsumsi narkoba serta dampak hukum yang akan didapatkan," tuturnya.

Audy juga menyebut 85 persen tahanan dan narapidana yang ada di Sumbar tersangkut kasus narkoba. Dia juga mengusulkan agar mereka yang tertangkap terkait narkotika langsung direhabilitasi.

"Saat ini mereka yang ditahan sebagai pengguna, saat keluar sudah menjadi pengedar. Tentu perlu formula khusus dalam menekan angka penyalahgunaan narkoba," kata dia.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler