jpnn.com - JAKARTA - Pimpinan Universitas Katolik (Unika) Atma Jaya enggan melaporkan kejadian meninggalnya salah seorang mahasiswanya, saat mengikuti kegiatan Pendidikan Dasar Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Resimen Mahasiswa (Menwa) pada 22 sampai 25 Oktober 2015 lalu.
Diketahui Daniel Vicli Pardemean Tambunan (18), meninggal dunia setelah mengikuti serangkaian pra Pendidikan Dasar UKM Menwa. Namun insiden tersebut tidak membuat pihak kampus segera melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.
BACA JUGA: EDAN: Ada Oknum Diduga Selewengkan Dana Pengelolaan Sampah
"Hari ini (26/10), kami langsung membuat tim untuk menangani meninggalnya Daniel. Kami akan cari penyebabnya, untuk sekarang kami tidak meminta bantuan pihak kepolisian. Kami punya hak otoritas tersendiri di dalam kampus. Tolong media jangan berspekulasi," kata Makdin Sinaga selaku Wakil Rektor III, Senin (26/10).
Selain itu, ia menjelaskan keterlibatan Daniel mengikuti pendidikan UKM Menwa tidak ada unsur pemaksaan, murni kemauan semua mahasiswa sendiri.
BACA JUGA: Politikus PKS Ini Bilang Jakarta Lebih Butuh Bekasi soal Sampah, Kok Bisa Ya?
"Setiap peserta pelatihan semua menandatangani keikutsertaannya dalam kegiatan ini. Dia (Daniel) bersedia untuk ikut, tidak ada paksaan," bebernya.
Di sisi lain, Bambang selaku Kepala Biro Kemahasiswaan, Alumni dan Bimbingan Karir (BKAK) Unika Atma Jaya yang membawahi UKM Menwa menjelaskan, bahwa acara kegiatan tersebut juga melibatkan Komando Rayon Militer (Koramil) 06 Setiabudi untuk memberi materi.
BACA JUGA: Tiup Lilinnya..Tiup Lilinnya Sekarang juga, Pak Kapolda!
"Pra pendidikan dasar UKM Menwa mengajarkan kedisiplinan sebagai calon anggota, diisi dengan materi dari Koramil. Kegiatannya seperti latihan baris berbaris dan latihan fisik lainnya," tuturnya. (mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... ASPEK Tunda Aksi di Jalan Tol, Ini Alasannya
Redaktur : Tim Redaksi