Pimpinan MPR Dukung Peluncuran Gerakan Nasional Wakaf Uang

Senin, 25 Januari 2021 – 19:06 WIB
Wakil Ketua MPR-RI sekaligus Anggota Komisi VIII DPR RI yang membidangi urusan Keagamaan, Hidayat Nur Wahid (HNW). Foto: Humas MPR RI.

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Dr. HM. Hidayat Nur Wahid MA mendukung Gerakan Nasional Wakaf Uang yang diluncurkan Presiden Jokowi, Senin (25/1).

Menurut Hidayat, pencanangan Gerakan Nasional Wakaf Uang adalah bukti pengakuan pemerintah atas potensi kontribusi materiil yang nyata dari umat Islam dalam membantu pembiayaan negara di tengah turunnya penerimaan pajak akibat Covid-19.

BACA JUGA: Hidayat Nur Wahid Dukung Ponpes Jadi Sentra Pengembangan Ekosistem Ekonomi dan Keuangan Syariah

Ia menyatakan potensi membantu secara materiil selain yang nonmateriil terhadap eksistensi dan pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) seperti ini, adalah tradisi menyejarah umat Islam Indonesia bahkan sejak awal berdirinya RI.

Menurutnya, sudah tercatat dalam sejarah perjuangan kemerdekaan RI bagaimana Sultan Mataram, Sultan Pontianak dan Sultan Siak, menghibahkan uang yang sangat berharga kepada NKRI.

BACA JUGA: Program Wakaf Uang Diluncurkan

Hibah dalam bentuk uang ini melengkapi kedaulatan kawasan yang juga diserahkan untuk bergabung dengan NKRI.

Ia menyatakan tindakan serupa juga ditunjukkan masyarakat Aceh, yang merelakan emas dan perhiasan untuk disumbangkan ke negara agar RI bisa membeli pesawat.

BACA JUGA: MPR RI: Generasi Muda Harus Mampu Beradaptasi di Tengah Berbagai Perubahan

Hidayat menegaskan dengan berbagai bantuan, kontribusi, dan pengorbanan itu, bukan berarti umat Islam minta diistimewakan, tetapi wajarnya pemerintah berlaku adil.

Apalagi, ujar Hidayat, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin dalam sambutannya saat peluncuran program juga menyampaikan pentingnya peran ulama, ustaz, mubalig dan kiai untuk menyosialisasikan wakaf uang kepada umat, sehingga bisa mendorong Indonesia menjadi pusat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah pada tahun 2024.

"Kembali terbukti potensi umat untuk membantu keuangan atau pembangunan bangsa, karenanya kalaupun tidak "diterimakasihi", janganlah dizalimi, jangan diberlakukan secara tidak adil misalnya dengan tuduhan atau framing intoleran, radikalisme dan ekstrimisme," kata Hidayat dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (25/1).

Sosok yang karib disapa Ustaz HNW itu menjelaskan potensi wakaf uang berdasar data Badan Wakaf Indonesia mencapai Rp 180 triliun, dan realisasinya selama ini baru di angka Rp 255 miliar.

Namun, justru di 2020 ketika pandemi Covid-19 terjadi, pemerintah berhasil memperoleh Rp 65,7 miliar dari hanya dua kali penerbitan cash waqf linked Sukuk.

Dia menegaskan, bila pembelian Sukuk umumnya didominasi perbankan yang mencari portofolio aman, dalam kasus Sukuk wakaf uang pembelinya 95 persen adalah individual. Artinya, ia menjelaskan, dalam kondisi sulit pun umat Islam selalu siap berkontribusi untuk negara.

Anggota Komisi VIII DPR yang membidangi urusan agama ini menilai selain wakaf uang, pemerintah juga menerima kontribusi dana umat dalam bentuk zakat dan dana haji.

Menurutnya, perolehan zakat nasional terus meningkat hingga tembus Rp 10 triliun di tahun 2020.

Dana tersebut antara lain digunakan untuk membantu kewajiban negara menyelesaikan masalah sosial ekonomi di Indonesia.

Pada tahun yang sama, dana kelolaan haji mencapai Rp 135 triliun.

Sebanyak Rp 49 triliun di antaranya ditempatkan pada Sukuk, yang umumnya digunakan untuk tujuan pembangunan yang diprogramkan oleh pemerintah RI.

"Umat Islam secara konsisten terlibat berkontribusi positif dalam pembangunan dan penjagaan NKRI. Bahkan Pemerintah juga minta tolong ke lembaga keumatan seperti MUI, NU, dan Muhammadiyah untuk meyakinkan masyarakat soal vaksinasi," katanya.

Menurut dia, sewajarnyalah bila potensi dan kontribusi umat Islam untuk Indonesia disikapi oleh pemerintah dengan yang seadil-adilnya.

"Agar program-program yang diluncurkan seperti wakaf uang, wakaf barang hingga zakat dapat sukses dan berdampak positif bagi keuangan negara dan pembangunan bangsa," katanya. (*/jpnn)

 

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler