Pimpinan MPR RI dan Prabowo Subianto Bersilaturahmi, Menyenangkan

Rabu, 10 Juni 2020 – 08:51 WIB
Pimpinan MPR RI. Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Pimpinan MPR RI mengunjungi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam rangka silaturahmi kebangsaan.

Pertemuan tersebut berlangsung di Gedung Bhinneka Tunggal Ika, Kemenhan Jl. Merdeka Barat Jakarta Pusat, Selasa (9/6) petang.

BACA JUGA: Ketua MPR RI Lebih Suka Menyebut Gaya Hidup Baru Ketimbang New Normal

Selain Ketua MPR Bambang Soesatyo, ikut hadir dalam pertemuan itu Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, Ahmad Muzani, Jazilul Fawaid, Syarief Hasan, Zulkifli Hasan, Arsul Sani serta Fadel Muhammad.

Usai pertemuan, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid mengatakan, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menerima kedatangan pimpinan MPR secara baik.

BACA JUGA: Wakil Ketua MPR Jazilul: Nusantara Mengaji Gelar MTQ Nasional

Pembicaraan yang dibahas cukup strategis, menyangkut pokok-pokok haluan negara, dan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP).

Bahkan, karena pertemuan itu berlangsung menyenangkan, Jazilul sempat melempar pujian terhadap sound system Kemenhan yang dianggapnya sangat bagus.

BACA JUGA: Jazilul Fawaid: Respons Publik kepada MPR Sangat Positif

Silaturahmi kebangsaan itu dilaksanakan, kata Jazilul, dalam rangka mempererat tali silaturrahim, serta persatuan dan kesatuan dengan berbagai elemen masyarakat.

Selain itu, silaturahmi kebangsaan juga digunakan untuk menyerap aspirasi masyarakat terutama menyangkut isu-isu aktual. Salah satunya adalah RUU Haluan Ideologi Pancasila.

"Jadi, pertemuan ini adalah silaturahmi, yang diinisiasi pimpinan MPR untuk memperat persatuan dan kesatuan. Selain Menteri Pertahanan, Pimpinan MPR juga sudah bertemu berbagai tokoh masyarakat. Mulai dari pimpinan media massa, organisasi masyarakat hingga civitas academika" kata Jazilul.

Salah satu kesimpulan dari pertemuan itu, menurutnya adalah kesepakatan antara kedua pihak, bahwa ideologi Pancasila tidak boleh digantikan oleh ideologi apapun.

Bahkan ideologi yang berpotensi bisa menggeser Pancasila dari posisinya, tidak boleh berkembang di Indonesia. (*/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler