jpnn.com, JAKARTA - Munculnya Bitcoin menambahkan dimensi baru dalam dunia keuangan dengan menawarkan alternatif terdesentralisasi yang membedakannya dari uang digital konvensional.
Lantas apa bedanya uang digital dengan Bitcoin?
BACA JUGA: Industri Crypto Mengalami Kenaikan, Trading Volume di PINTU Melonjak 150% YoY
Mengutip dari Pintu Academy, uang digital merupakan representasi digital dari mata uang fiat telah menjadi andalan dalam transaksi secara daring yang memungkinkan pengguna untuk bertransaksi dengan cepat dan mudah di dalam negeri, bahkan sekarang bisa digunakan di negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, Singapore, dan lainnya.
Namun, sistem ini datang dengan batasan-batasan tertentu seperti biaya transaksi yang bisa menjadi mahal, batas transaksi yang ditentukan oleh penyedia jasa, dan waktu penyelesaian transaksi yang bisa memakan waktu hingga beberapa hari kerja.
BACA JUGA: Waspadai Berbagai Macam Penipuan Kripto, Pintu Academy Ingatkan Hal ini
Kepercayaan pada pihak ketiga juga menjadi inti dari sistem uang digital terpusat, di mana dana pengguna dikelola dan dikontrol oleh penyedia layanan sehingga menunjukkan ketergantungan pada otoritas sentral dalam mengelola transaksi.
Berbeda dengan uang digital, Bitcoin menawarkan model terdesentralisasi menggunakan teknologi blockchain. Bitcoin tidak hanya memungkinkan transaksi tanpa batas jumlahnya, tetapi juga memberikan kebebasan kepada pengguna untuk mengirim atau menerima uang tanpa perlu adanya pihak ketiga.
BACA JUGA: SIG & Rumah BUMN Ajak Masyarakat Dukung Produk Lokal di Pameran INACRAFT 2025
Transaksi Bitcoin bisa diselesaikan dalam waktu 10 hingga 60 menit sehingga memberikan efisiensi yang signifikan dibandingkan dengan sistem pembayaran tradisional.
Salah satu kelebihan utama Bitcoin adalah struktur biayanya. Biaya transaksi Bitcoin ditentukan oleh pengguna dan tergantung pada kondisi jaringan.
Ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar dibandingkan dengan biaya tetap yang dikenakan oleh penyedia uang digital.
Adapun inti dari perbedaan antara Bitcoin dan uang digital terletak pada konsep desentralisasi dan sentralisasi.
Bitcoin mengoperasikan jaringan terbuka di mana siapa saja bisa berpartisipasi tanpa perlu otorisasi dari pihak ketiga, menjadikannya tahan terhadap sensor dan manipulasi.
Sebaliknya, uang digital terpusat membutuhkan kepercayaan kepada institusi yang mengelola dan mengendalikan akses ke dana. Kedua sistem ini memiliki peran mereka masing-masing dalam ekosistem keuangan digital, dengan Bitcoin menawarkan alternatif yang menarik bagi mereka yang mencari transparansi dan kontrol lebih besar atas keuangan mereka.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada