JAKARTA - Luna Maya rupanya semakin menyeriusi profesi di belakang layar. Setelah berhasil menyutradarai film pendek dan klip video, kali ini Luna memulai debut sebagai seorang sutradara film feature. Tidak hanya itu, dia juga memulai debut menjadi produser di film produksi 700 Pictures yang berjudul Pintu Harmonika.
Film omnibus itu tidak hanya melibatkan Luna sebagai sutradara, tetapi juga Sigi Wimala dan Ilya Sigma. Hari ini rencananya pengambilan gambar film tersebut dimulai. Pintu Harmonika merupakan gabungan dari tiga film yang memiliki genre berbeda, yakni drama, komedi romantis, dan thriller. Ide memadukan tiga cerita dengan berlainan genre tersebut datang dari penulis Clara Ng dan diapresiasi tiga perempuan itu.
Luna mengerjakan Skors yang alirannya drama. "Menurutku sih film yang kami buat ini sudah mewakili masing-masing. Saya dapat yang drama, sesuai kan sama hidup saya yang penuh drama," katanya curhat.
"Sementara Sigi mengerjakan Piano yang genrenya thriller. Dia kan suaminya juga sutradara film thriller, jadi pas lah. Kalau Ilya, karena orangnya juga humoris, dia mengerjakan Otot yang nuansanya komedi gitu," lanjutnya.
Bagi Luna maupun Sigi, Pintu Harmonika adalah proyek besar. Itu merupakan kali pertama mereka membuat film yang bakal ditayangkan di bioskop. Terlebih Luna yang juga menjadi produser. "Kenapa saya berani menjadi produser sebenarnya juga modal nekat. Modal omong doang dan untungnya ada yang nanggepin. Saya juga nggak tahu kenapa berani, tapi kalau nggak memberanikan diri juga sampai kapan," tegasnya.
Di samping itu, bintang film Hi5teria itu ingin melakukan hal lebih di dunia hiburan. Selama ini, dia dikenal sebagai pelaku depan layar. Dengan menjadi produser, dia menyebutnya sebuah kemajuan sebagai pelaku industri film.
"Justru ini bentuk kemajuan. Saya naik satu level. Mungkin ada orang yang berada di comfort zone-nya sebagai seorang aktris. Tapi, aku lebih memilih satu langkah ke depan dengan menjadi sutradara dan produser," lanjut perempuan yang dikabarkan sudah putus dengan Ariel itu.
Luna mengaku lelah di-calling (biasanya artis sinetron atau film ditelepon untuk diingatkan jadwal syuting, Red). "Syuting dari pagi sampai pagi itu bukan hanya capek. Jadi, saya berpikir untuk melakukan inovasi baru dari seorang Luna Maya," ucapnya.
Dia berkeinginan supaya film Indonesia tidak hanya dikuasai paha dan dada. "Satu atau dua film yang begitu sih bagus buat variasi pilihan. Tapi, menurut saya harus lebih banyak genre lain," tambahnya.
Sigi Wimala juga demikian. Dia mau bergabung dalam proyek pembuatan film itu karena memang mencintai film. Setelah menikah dengan sutradara Timo Tjahjanto, kecintaan Sigi semakin mendapatkan wadah.
"Karena suamiku juga sutradara, saya makin bisa ngobrol banyak soal film. Dan setelah menikah, memang saya memilah-milah pekerjaan. Kalau di belakang layar begini, lebih bisa diatur waktunya," katanya. (jan/c6/any)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rianti Cartwright Susah Hamil
Redaktur : Tim Redaksi