Pintu Tol Citeureup Diblokir Sejam

Rabu, 02 Mei 2012 – 04:03 WIB

BOGOR – Aksi blokir Tol Jagorawi dan sweeping mewarnai peringatan Hari Buruh Internasional alias May Day di Bogor, Selasa (1/5). Aksi pemblokiran berlangsung di depan pintu masuk-keluar Tol Citeureup.  Akibatnya, kemacetan kendaraan mengular hingga Pasar Cibinong sekitar satu jam. Aksi blokir pintu Tol Jagorawi ini akhirnya dibubarkan puluhan personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan polisi yang datang ke lokasi.

“Tadinya kami akan memblokir jalan tolnya. Namun dihadang ratusan TNI dan Polisi,” tutur Pimpinan Serikat Pekerja (PSP) SPN PT BKM2 Citeureup, Ali Hamzah, kepada Radar Bogor.  Sementara, aksi sweeping terjadi di Kawasan Industri Sentul. Awalnya, sekitar 8.000 buruh dari 16 serikat kerja Kabupaten Bogor hendak berangkat di Jalan Tegar Beriman, Cibinong, untuk menggelar hajatan May Day.

Meski mendapat pengawalan ekstra dari pasukan gabungan Polres Bogor, ribuan buruh yang berkonvoi dari Citeureup justru tercerai di Kawasan Industri Sentul. Karena terlepas dari kawalan polisi, ratusan buruh yang tergabung dalam Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI), kemudian menyisir para koleganya yang sedang bekerja.

Mereka kemudian meringsek masuk ke pabrik Sinar Mas dan Paramitra Gunakarya Cemerlang. Sempat terjadi adu mulut antara buruh dengan pihak keamanan perusahaan. Beruntung, polisi cepat datang melerai perseteruan kedua belah pihak. “Kawan-kawan kami yang bekerja diintimidasi bos perusahaannya. Karena itu kami protes,” protes perwakilan PPMI, Susanto (32) kepada aparat keamanan pabrik Sinar Mas.

Usai diredam, ratusan buruh PPMI kemudian bergabung dengan rekan sejawatnya yang sudah mengepung kompleks perkantoran Pemkab Bogor sejak pukul 07:30. Kaum buruh meminta pemerintah menetapkan May Day sebagai hari libur nasional. Selain itu, buruh juga  menolak kebijakan upah murah, dan meminta pemerintah mengapus sistem kerja kontrak dan outsourcing.
    
“Kami juga meminta kepada pemerintah agar memberikan jaminan sosial untuk pekerja atau buruh mengenai, kesehatan, pensiunan dan perumahan. Kami juga menolak pemberangusan serikat pekerja dan tindak tegas aparatur pemerintah yang tidak menegakkan supremasi hukum,” tegas Ketua DPD Serikat Pekerja Nasional (SPN) Kabupaten Bogor, Nadi Harza, Selasa (1/5).

Tak mau ketinggalan, tak kurang dari 250 buruh Serikat Pekerja Pariwisata Reformasi juga beraksi di Selatan Kabupaten Bogor. Mereka memenuhi lapangan Masjid Amaliah sejak pukul 08:00 dengan pengawalan ketat 150 personel polisi. 
Di Kota Bogor, ratusan buruh yang tergabung dalam Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Serikat Pekerja Nasional (SPN) belingsatan. Mereka marah setelah gagal berangkat ke Jakarta lantaran kunci bus yang hendak ditumpangi dicuri oknum aparat. Hari ini, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) SPN Jawa Barat (Jabar) akan menyelidiki kasus ini.

“Masak mau berangkat kuncinya hilang. Kami sedang menyelidikinya. Kuat dugaan oknum aparat yang melakukannya,” ungkap Ketua DPD SPN Jawa Barat, Iwan Kusmawan.

Sementara itu, Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polres Bogor, Komisaris Polisi (Kompol) Yudhi A Nugroho mengungkapkan, pihaknya menurunkan seribu personel gabungan dari kepolisian, TNI, Satpol PP Kabupaten Bogor, dan Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) Kabupaten Bogor, untuk pengamanan May Day.

Menurut dia, pihaknya berhasil menanggalkan rencana buruh untuk memblokir Tol Jagorawi. “Sudah ada kesepakatan antara kepolisian dan serikat pekerja bahwa yang ke Jakarta perwakilan saja. Kami juga membagi personel di sejumlah pintu tol,” singkatnya.(sdk/cr7/ric/cr1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hadapi May Day, Foke Kerahkan Satpol PP


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler