jpnn.com, MAKASSAR - Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar Solo Singing Contest A’Boya Tau Pore memasuki babak grand final, setelah melalui penyisihan dan audisi dari 1.475 peserta.
Dari 11 orang finalis, terpilihlah Nadya Febriani Alfin yang menjadi juara pertama dan berhasil membawa pulang hadiah beasiswa sebesar Rp 100 juta.
BACA JUGA: PIP Makassar Raih 4 Penghargaan Dalam English Competition Space
Direktur PIP Makassar, Capt Sukirno dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Bagian Keuangan dan Umum PIP Makassar, Budi Joko Raharjo mengaku senang dengan penampilan para finalis yang maksimal dalam bernanyi.
Bahkan aksi para 11 peserta terbaik ini tidak hanya memukau penonton yang hadir di PIP Makassar, namun masyarakat luas melalui live di YouTube dan Instragram.
BACA JUGA: Puncak Perayaan Waisak 2023, Ribuan Umat Buddha Khidmat Berdoa di Candi Borobudur
“Selamat untuk para pemenang, saya berharap para pemenang dapat meningkatkan kualitas tarik suara yang dimiliki dan terus berkiprah di dunia hiburan Tanah Air. Dan kami berharap para pemenang dapat terus bersilaturrahmi dengan kami dan mengisi acara PIP Makassar,” ujar Capt Sukirno, Sabtu (3/6) malam.
Capt Sukirno juga mengucapkan terima kasih kepada para sponsor yang mendukung PIP Makassar Solo Singing Contest A’Boya Tau Pore yaitu Bank Bukopin, BNI, Bank BJB, Asuransi Bumida, Hotel Swissbel, Hotel Novotel, Hotel Claro, Hotel Maxone dan Radio Prambos.
BACA JUGA: Pengamat: Pemaparan Direksi Pertamina Dalam RUPS Akan Sangat Menarik
Dia berharap pada event Singing Contest tahun depan para sponsor masih bisa mendukung.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Bagian Keuangan dan Umum PIP Makassar, Budi Joko Raharjo menambahkan tujuan kegiatan ini untuk memperkenalkan dan mempromosikan PIP Makassar kepada masyarakat, khususnya kepada remaja-remaja para lulusan sekolah menegah atas yang akan melanjutkan kejenjang berikutnya agar bisa mengetahui dan PIP Makassar sebagai kampus tujuan mereka.
“Kami melihat ini merupakan promosi yang efektif dan tepat sasaran, karena sangat menarik minat para remaja untuk mengetahui tentang PIP Makassar. Terlebih lagi hal ini tidak memakan waktu dan tenaga yang banyak jika kita melakukan promosi langsung ke sekolah-sekolah yang berada di beberapa tempat. Hal ini sesuai dengan persyaratan untuk mengikutin lomba ini yaitu 17 hingga 25 tahun,” katanya.
Menurut Budi, promosi lomba untuk ini walaupun singkat, selama dua bulan, namun dilakukan secara menarik.
Tidak hanya membagikan brosur ke sekolah-sekolah dan melalui media sosial namun dilakukan aktivitas ketarunaan seperti drum band di Pantai Losari dan Center Point of Indonesia (CPI) Makassar.
Bahkan pihak juga melakukan promosi dengan melibatkan taruna untuk bernyanyi di Trans Studio Mall (TSM) Makassar.(chi/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Yessy Artada