NAIROBI – Sebuah ledakan hebat terjadi di Nairobi kemarin (12/9)Sedikitnya 120 orang tewas terpanggang akibat ledakan yang berasal dari pipa distribusi minyak di ibu kota Kenya tersebut
BACA JUGA: SBY Optimis Bisa Diselesaikan di Tingkat Asean
Jalur pipa yang melewati wilayah kumuh ibu kota itu diduga kuat mengalami kebocoran’’Korban tewas mungkin akan terus bertambah
BACA JUGA: Indonesia-Thailand Sepakat Cegah Illegal Fishing
Sebab, evakuasi korban dari dalam sungai masih berlangsung,’’ kata Philip Kisia, pejabat dewan kotaBACA JUGA: Indonesia Dukung Teritorial Thailand
Ledakan hebat itu terjadi di kawasan industri Lunga-Lunga di NairobiLayaknya kawasan industri di wilayah lain, Lunga-Lunga dikelilingi perkampungan kumuh yang dikenal sebagai daerah SinaiKarena letaknya terlalu dekat dengan kawasan industri, perkampungan kumuh itu juga menjadi jalur sejumlah fasilitas industriDi antaranya, pipa distribusi minyak yang meledak itu.
Sebelum terjadi ledakan, para pejabat setempat sempat menerima laporan soal kebocoran pipa distribusi minyak di Lunga-Lunga’’Agaknya warga di perkampungan kumuh itu lebih cepat mereaksi berita kebocoran pipa minyakMereka berbondong-bondong menuju sumber kebocoran dan mengumpulkan minyak di sana,’’ ujar Joseph Mwego, salah seorang penduduk Nairobi
Makin lama, makin banyak warga yang berkumpul di lokasi kebocoranMereka bergantian menampung minyak yang mengalir keluar dari pipa yang bocor tersebutSaat itu, secara tiba-tiba pipa distribusi meledak’’Saya sempat mendengar suara ledakan yang sangat kerasPipa minyak itu meledak dan terlihat percikan api di sanaAsap hitam kemudian membubung ke angkasa,’’ terang Mwego.
Warga yang antre menampung minyak pun tak sempat menyelamatkan diriMereka terjebak di lokasi dan terbakar atau terpanggang sampai tewasReporter Agence France-Presse yang ada di lokasi mengaku melihat puluhan mayat dalam kondisi gosongBeberapa orang terlihat berlari ke sungai dengan tubuh terbakarKarena luka bakar sangat parah, warga yang berlari ke sungai itu lantas menemui ajal di sana
Palang Merah Kenya pun langsung menerjunkan tim ke lokasi kejadian untuk membantu proses evakuasiKarena tubuh para korban hangus terbakar, polisi beserta petugas pemadam kebakaran tidak berani mengangkat mayat-mayat itu dengan tangan kosongSebab, jasad yang gosong itu sangat rapuh dan bisa hancur jika diangkatKarena itulah, mereka membutuhkan kantong mayat
Selain proses evakuasi, pemadaman api membutuhkan proses yang tidak sebentarPetugas pemadam kebakaran tidak menggunakan air untuk menjinakkan apiMereka sengaja menyemprotkan busa kimia ke kobaran apiPolisi melipatgandakan penjagaan untuk menghalau warga yang terus berdatangan ke lokasi kejadian
Sedikitnya 112 korban luka bakar langsung dilarikan ke Kenyatta National HospitalSebagian besar di antaranya adalah anak-anakBeberapa di antaranya dalam kondisi serius atau kritis’’Kami butuh banyak darahPersediaan darah di rumah sakit ini sudah hampir habisSelain itu, kami membutuhkan selimut,’’ kata Richard Lisiyampe, pimpinan rumah sakit tersebut(AP/AFP/hep/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bom Sembilan Ton Hajar Pangkalan AS di Afghan
Redaktur : Tim Redaksi