jpnn.com - MAGELANG - Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengajak masyarakat untuk ikut andil dalam menyukseskan Pemilu 2024.
Menurut Nana, 2024 merupakan tahun politik atau pesta demokrasi untuk memilih pemimpin lima setiap lima tahun sekali.
Dia menjelaskan bahwa pada tahun depan ada dua agenda politik besar yang harus dilaksanakan, yakni pemilu pada 14 Februari, pilkada serentak pada November.
"Jadi, masyarakat harus ikut andil dalam menyukseskan pemilu," kata Nana di hadapan ribuan jemaah pada acara "Jateng Bersholawat" di Alun-Alun Kabupaten Magelang, Jumat (17/3).
BACA JUGA: Pemain Asal Jateng Berlaga di Piala Dunia U-17, Nana Sudjana Beri Dukungan Langsung ke Stadion GBT
Menurut Nana, ada tiga indikator kesuksesan pemilu, yakni partisipasi pemilih yang tinggi, tidak ada konflik yang merusak persatuan, serta pemerintahan dan pelayanan masyarakat berjalan tanpa gangguan.
"Oleh karena itu, oartisipasi masyarakat pemilih harus tinggi. Mari berbondong-bondong datang ke TPS untuk memilih sesuai hari nurani," ungkap dia.
BACA JUGA: Pemilu 2024 Dinilai Dalam Bayang-Bayang Orkestrasi Penguasa
Menurut Nana, pesta demokrasi ini harus aman dan kondusif. Oleh karena itu, diperlukan partisipasi bersama-sama untuk mewujudkan hal tersebut.
"Mari kita kawal, jaga dan sukseskan pemilu yang damai. Jateng harus sejuk, kondusif, dan menyukseskan pemilu yang akan datang," kata Nana.
Jateng Bersholawat di Alun-Alun Kabupaten Magelang itu diadakan dalam rangka HUT Ke-52 KORPRI.
Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut adalah "Integritas KORPRI Dukung Netralitas untuk Pemilu 2024".
Sebagaimana tema tersebut, seluruh anggota KORPRI yang merupakan ASN, diminta untuk menjaga netralitas pada Pemilu 2024 ini.
Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN disebutkan bahwa ASN harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.
Begitu juga dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, diatur bahwa tim kampanye pemilu dilarang mengikutsertakan ASN.
"ASN tidak boleh berafiliasi dengan pasangan calon ataupun partai politik. ASN harus bisa menjadi teladan dan bermanfaat bagi masyarakat," ungkap Nana.
Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana saat menghadiri acara "Jateng Bersholawat" di Alun-Alun Kabupaten Magelang, Jumat (17/3). Foto: Humas Pemprov Jateng.
Selain itu, ASN harus bisa menggunakan media sosial secara bijak, tidak terprovokasi dan terjebak ikut menyebarkan hoaks dan ujaran kebencian, dan tak boleh menunjukkan kecenderungan memihak peserta pemilu.
Dalam upaya menjaga netralitas, ASN dilarang melakukan: foto bersama dengan peserta pemilu dengan mengikuti simbol tangan atau gerakan yang menunjukkan keberpihakan; mengunggah, menanggapi, dan menyebarluaskan gambar, foto, video peserta pemilu; menjadi narasumber pertemuan partai politik yang mengarah pada kampanye; menghadiri deklarasi/rapat konsolidasi, dan sejenisnya menggunakan atribut peserta pemilu, serta tindakan-tindakan keberpihakan lainnya. (jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : JPNN.com