BALI - Pelita Jaya Energi MP kian meneguhkan posisinya sebagai raja 100 poin. Di setiap musim Speedy NBL Indonesia, Andy "Batam" Poedjakesuma dkk selalu berhasil menciptakan lebih dari 100 poin dalam satu pertandingan. Bahkan, di musim ketiga ini, PJ sudah dua kali melakukannya. Terbaru ialah ketika Batam dkk menjungkalkan NSH GMC Riau dengan skor telak 103-45 di GOR Purna Krida, Badung, Bali Selasa (2/4).
Ini adalah kali kedua bagi PJ mencetak 100 poin musim ini. Sebelumnya, mereka melakukannya di seri Solo.
Di kuarter pertama saja, penetrasi Dimas Aryo Dewanto dan Erick Sebayang tidak mampu dihentikan pertahanan GMC. Kedua pemain ini memasukkan semua tembakannya. PJ langsung meninggalkan GMC 29-5.
Agresifitas Pelita Jaya tidak menurun di kuarter kedua. Ketatnya pertahanan Pelita Jaya membuat tembakan-tembakan dari pemain GMC tidak akrab dengan sasaran. Akurasi Max Yanto dan kawan-kawan hanya 16 persen. GMC hanya mampu mencetak delapan angka di kuarter kedua.
Tertinggal sangat jauh, GMC akhirnya memaksakan Max Yanto untuk berduel menghadapi bigman PJ. Cara ini cukup efektif. Butuh dua pemain untuk menghentikan Max ketika dia sudah siap menembak di paint area. Dari luar, Max mendapat sokongan dari tembakan-tembakan Yunus Effendi. NSH GMC berhasil mencetak 13 angka di kuarter ketiga.
Batam dkk meraup 27 poin melalui turnover GMC. Hebatnya, para pemain cadangan PJ mengumpulkan total poin lebih banyak daripada para starter dengan total 69 angka.
Ary Chandra mengumpulkan angka terbanyak bagi PJ dengan 17 poin. Batam, Dimas, dan Erick masing-masing 11 poin. Sementara Daniel Wenas dan Ferdinand masing-masing 10 poin.
NSH GMC beruntung memiliki Max Yanto. Pemain tertinggi di NBL Indonesia ini memasukkan 19 poin dan meraup 13 rebound. (jos/mas/jpnn)
Ini adalah kali kedua bagi PJ mencetak 100 poin musim ini. Sebelumnya, mereka melakukannya di seri Solo.
Di kuarter pertama saja, penetrasi Dimas Aryo Dewanto dan Erick Sebayang tidak mampu dihentikan pertahanan GMC. Kedua pemain ini memasukkan semua tembakannya. PJ langsung meninggalkan GMC 29-5.
Agresifitas Pelita Jaya tidak menurun di kuarter kedua. Ketatnya pertahanan Pelita Jaya membuat tembakan-tembakan dari pemain GMC tidak akrab dengan sasaran. Akurasi Max Yanto dan kawan-kawan hanya 16 persen. GMC hanya mampu mencetak delapan angka di kuarter kedua.
Tertinggal sangat jauh, GMC akhirnya memaksakan Max Yanto untuk berduel menghadapi bigman PJ. Cara ini cukup efektif. Butuh dua pemain untuk menghentikan Max ketika dia sudah siap menembak di paint area. Dari luar, Max mendapat sokongan dari tembakan-tembakan Yunus Effendi. NSH GMC berhasil mencetak 13 angka di kuarter ketiga.
Batam dkk meraup 27 poin melalui turnover GMC. Hebatnya, para pemain cadangan PJ mengumpulkan total poin lebih banyak daripada para starter dengan total 69 angka.
Ary Chandra mengumpulkan angka terbanyak bagi PJ dengan 17 poin. Batam, Dimas, dan Erick masing-masing 11 poin. Sementara Daniel Wenas dan Ferdinand masing-masing 10 poin.
NSH GMC beruntung memiliki Max Yanto. Pemain tertinggi di NBL Indonesia ini memasukkan 19 poin dan meraup 13 rebound. (jos/mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prima Janji Uang Saku Turun Bulan Ini
Redaktur : Tim Redaksi