PKB Bantah Numpang Kampanye lewat Film Sang Kiai

Sabtu, 25 Mei 2013 – 07:39 WIB
JAKARTA- Partai Kebangkitan Bangsa(PKB) dan Dewan Koordinasi Nasional Gerakan Pemuda Kebangkitan Bangsa (DKN Garda Bangsa) menolak jika pemutaran film Sang Kiai serempak di bioskop seluruh Indonesia 30 Mei ini bukan ajang kampanye PKB  meraup suara pada pemilu 2014. Hal itu dilakukan lebih kepada panggilan untuk mensyiarkan perjuangan pendiri Nahdlatul Ulama(NU) KH Hasyim Asy’ari.

 “Tidak ada motif politik jangka pendek seperti itu, kami hanya ingin mengawal supaya film Sang Kiai sukses di pasaran,” kata Ketua Panitia Behind The Scene Film Sang Kiai Goes 2 Campus, Wahyu Andre Maryono di kampus  Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Interstudi, di Jakarta, Jumat (24/5).

PKB, lanjut Wahyu, didirikan oleh NU, sedang Hasyim Asy’ari pendiri NU dan pemimpin Pondok Pesantren Tebuireng di Jombang, Jawa Timur. Hasyim, kata dia, bukan hanya milik NU dan PKB,  tetapi milik bangsa Indonesia. Masalahnya, ada kecenderungan di masyarakat ingin melupakan peranan perjuangan Hasyim Asy’ari melawan penjajah dan menegakkan negara kesatuan RI.

“Kita ingin membuka mata publik, terutama generasi muda bahwa kiai sejak dulu sudah berpolitik, tapi berpolitik untuk kemerdekaan,” tandas Wahyu.

Karena itu mereka mensosialisasikan film produksi Rapi Film ini ke mahasiswa dan pelajar  Indonesia. “Film ini penting untuk generasi muda,” katanya.

Animo mahasiswa menghadiri Behind  The Scene Sang Kiai di Kampus STIKOM cukup besar. Mereka mendengarkan kisah-kisah di balik pembuatan film ini dari Rako Prijanto (sutradara), aktor Ikranegara (pemeran KH Hasyim Asy’ari), Agus Kuncoro Adi (pemeran KH Wahid Hasyim) dan Sekjen DKN Garda Bangsa Abdul Malik Haramain. Film ini juga dibintangi Christine Hakim yang berperan sebagai Nyai Kapu).

Abdul Malik yang juga anggota Komisi II DPR mengaku Garda Bangsa memang sengaja mensosialisasikan Sang Kiai, karena film ini diperlukan oleh siapa pun termasuk mahasiswa. Dia menyatakan, film ini tidak saja menarik  dan istimewa tetapi penting, pada saat Indonesia mengalami erosi kebangsaan. “Nilai-nilai kebangsaan kita semakin menurun dan tidak berkualitas,”kata Abdul Malik.

Ditambahkan, film ini tepat dari segi waktu dan berguna untuk bangsa kita terutama generasi muda karena begitu bermakna. Pada saat bangsa kita sedang dijajah model baru, penjajahan kebudayaan, lahir film Sang Kiai. Di film ini, KH Hasyim Asy’ary, seorang ulama besar memperlihatkan pengorbanannya  pada saat pendudukan Jepang dan awal kemerdekaan RI  tanpa memperdulikan dirinya demi nasionalisme. (yay)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tifatul : PKS Tidak Akan Bubar

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler