jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksuktif CSIIS Dr Sholeh Basyari menyatakan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin jadi kandidat kuat cawapres Ganjar Pranowo.
Hal itu sebagai respons atas pernyataan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengakui partainya bakal tergoda pindah ke gerbong koalisi lain seusai Cak Imin masuk bursa cawapres Ganjar Pranowo.
BACA JUGA: PM Xanana Gusmao Kirim Surat Untuk Ketua PKB Gus Imin, Sebut Gus Dur Yang Mulia
Dia menyebutkan PKB yang sudah hampir setahun berkoalisi dengan Gerindra, tetapi masih belum ada kejelasan.
"Setelah hampir setahun PKB membangun chemistry dengan Gerindra, tanpa kejelasan posisi cawapres. Tawaran Puan Maharani adalah sangat menggiurkan," kata Sholeh dalam keterangannya, Selasa (25/7).
BACA JUGA: Harlah PKB di Solo jadi Momentum Menyatukan Kekuatan untuk Pilpres 2024
Menurutnya, Cak Imin bisa disebut sebagai kandidat cawapres Ganjar paling ideal diukur dari sejumlah hal.
"Pertama, Cak Imin berdarah paling hijau atau paling NU. Kedua, dia membawa hampir 11 persen suara nasional hasil pemilu 2019," lanjutnya.
Alasan ketiga, lanjutnya, potensi 11 persen tersebut terjaga bahkan berpeluang mengembang hasil kerja-kerja politik struktur dan kultur yang gencar digeber PKB setahun terakhir.
"Keempat, memadukan kekuatan elektoral Jawa Tengah pada sosok Ganjar dengan Jawa timur dalam diri Cak Imin. Itu kekuatan utama dukungan di Jawa ialah impian semua pasangan capres-cawapres," jelas Sholeh.
Dia berasumsi bahwa Prabowo memilih Erick Thohir sebagai cawapresnya, all NU final tidak bisa dihindarkan.
"Pilpres 2024 bisa sangat dramatis dan sangat ditunggu hasilnya oleh para penikmat kontestasi perhelatan lima tahunan ini," pungkas Sholeh.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengakui partainya bakal tergoda pindah ke gerbong koalisi lain usai Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin masuk bursa bakal calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo.
"Karena yang nyebut ini ibarat sultan, pemenang pemilu, tentu jawabannya kita pasti meleleh ini kalau digoda. Tapi masalahnya kita harus tahu diri dan tahu posisi," kata Jazilul, Selasa (25/7).(mcr8/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra