jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi V DPR RI Ahmad Fauzi meminta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) serta lembaga terkait mempersiapkan mitigasi cuaca ekstrem menjelang libur Nataru, terutama di pelabuhan-pelabuhan besar seperti Merak-Bakauheni.
Fauzi menukil laporan BMKG yang menyatakan cuaca ekstrem dan gelombang tinggi di perairan Lampung dan Banten diperkirakan masih akan terjadi hingga awal tahun 2025.
BACA JUGA: Cuaca Hari Ini, BMKG: Hujan Berpotensi Terjadi di Berbagai Kota Besar Indonesia
"Libur Nataru sudah semakin dekat. Saya minta BMKG, Kemenhub dan stakeholder terkait serius mempersiapkan mitigasi cuaca ekstrem, karena berdasar pada laporan BMKG cuaca ekstrem akan terjadi saat Nataru, termasuk di Merak dan Lampung," kata Fauzi di Jakarta, Kamis (12/12).
Ketua DPP PKB bidang Hukum, Perundang-undangan dan Hankam itu menyatakan libur Nataru tahun ini diprediksi akan melibatkan pergerakan hingga 110 juta orang secara nasional.
BACA JUGA: BMKG Minta Warga Malut Waspada Hujan Deras pada Sore Hingga Malam Hari
Atas dasar itu, dia meminta informasi cuaca ekstrem dilakukan secara berkala dan massif.
“Saya kira juga sangat penting informasi cuaca ekstrem disisialisasikan secara massif dan efektif kepada masyarakat, baik melalui aplikasi daring maupun rambu-rambu jalan. Kemenhub bisa berkoordinasi dengan BMKG, juga Korlantas untuk memberikan peringatan dini kepada pengendara, day to day," ujar Fauzi.
Ketua DPW PKB Banten itu juga mendorong pemerintah untuk memastikan kemantapan jalan secara maksimal, menambah fasilitas Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP), serta menyiapkan peralatan tanggap bencana, seperti alat berat di lokasi rawan longsor dan banjir.
"Kalau kita lihat data sekarang ada 550 titik rawan longsor yang telah diidentifikasi dan perlengkapan penanganan darurat harus siap di lokasi tersebut,” ungkap Fauzi.
BMKG sendiri telah mengeluarkan peringatan dini terkait dampak angin kencang dan gelombang tinggi bagi pelayaran kapal lintas Merak-Bakauheni atau sebaliknya.
Berdasarkan informasi dari Stasiun Meteorologi Maritim Pelabuhan Merak, gelombang laut di Perairan Selat Sunda bagian utara terpantau cukup tinggi, yakni 1,25 meter sampai 2,5 meter.
Bahkan, ketinggian gelombang sempat mencapai 3 meter dengan kecepatan angin berkisar 15-30 knot.(mcr8/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra