PKB Rangkul Kiai, Muhaimin Kian Percaya Diri

Senin, 16 April 2012 – 02:52 WIB
Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, bersama Ketua PBNU Said Aqil Siraj, Ketua Dewan Suro DPP PKB Aziz Masyur, Ketua Dewan Suro PBNU Masdar F Masudi, Ketua DPP PKB Helmy Faishal Zaini, Sekjen DPP PKB Imam Nachrowi, saat Halaqah Kyai dan Ulama dengan tema Tantangan Ahlussunah Wal Jamaah di Tengah Arus Perubahan di Ponpes Alfadlu Wal-Fadhilah, Kendal, Jawa tengah, Minggu (15/4). Foto : Ukon Sukanda/INDOPOS/JPNN

KENDAL - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar kemarin (15/4) terlihat sumringah. Wajahnya terlihat berbinar saat duduk di antara para kiai berpengaruh di Jawa Tengah.

Keceriaan Muhaimin itu disebabkan semakin banyaknya dukungan dari para kiai terhadap partai yang kelahirannya dibidani Gus Dur itu. Sebagai bukti semakin banyaknya dukungan kiai, DPP PKB menggelar halaqoh (seminar) tentang Tantangan Ahlussunah Wal Jamaah di Tengah Arus Perubahan di Pondok Pesantren Alfadlu wal Fadhilah, Kaliwungu, Jawa Tengah, Minggu (15/5), yang dihadiri puluhan kiai.

Hadir dalam acara yang digelar DPP PKB itu antara lain KH Dimyati Rois yang juga tuan rumah, Ketua Dewan Syura PKB KH Azis Mansyur, Ketua PBNU Said Aqil Siradj, cendekiawan NU Masdar F Mas'udi, KH Yahya Kholil Staquf dari Rembang, KH Muhaimin Gunardo dari Parakan Temanggung, KH Yusuf Chudlori dari Tegalrejo Magelang dan puluhan kiai lain yang mengasuh pondok pesantren di berbagai daerah di Jateng.

KH Said Aqil yang diberi kesempatan bicara mengatakan, jamaah ahlussunah wal jamaah (Aswaja) sebenarnya bersifat nonpolitik. Namun demikian Said juga mengakui bahwa jamaah Aswaja tak bisa jauh dari kekuatan politik.

Menurutnya, terdapat kesamaan antara NU dan PKB dalam hal ukhuwah wathaniah (cinta tanah air), ukhuwah Islamiah (persaudaraan sesama Muslim) dan ukhuwah bashariah (sesama manusia). "Jadi tiga ukhuwah ini bisa menjadi kekuatan politik yang mampu menjawab tantangan kaum Nahdliyin di tengah perubahan jaman," ucapnya.

Namun ia juga mengingatkan agar pengurus NU maupun PKB bisa dipilih dari orang-orang yang memang mumpuni dan memiliki pemahaman baik termasuk kitab-kitab yang menjadi bacaan wajib kaum Nahdliyin. "Jangan karena tidak bisa jadi pengurus PKB lantas ditaruh jadi pengurus NU. Jangan kebalik, karena NU itu bukan keranjang sampah," tandasnya.

Sementara Yusuf Chudlori  mengatakan, saat ini PKB memiliki tantangan untuk bisa melewati ambang batas parlemen (parliamentary threshold) 3,5 persen pada Pemilu 2014 nanti. Gus Yusuf -sapaan Yusuf Chudlori- mengaku banyak mendapat pertanyaan dari kader PKB di kalangan akar rumput yang khawatir bahwa Pemilu 2014 nanti akan menjadi pemilu terakhir bagi partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar itu.

"Tantangannya sekarang adalah 3,5 persen. Banyak yang tanya apakah ini Pemilu wada' (terakhir). Kalau sampai itu Pemilu wada' ya bahaya," ucap kiai yang cukup berpengaruh di kalangan anak muda di Magelang dan sekitarnya itu.

Karenanya Gus Yusuf juga mengajak para kiai untuk kembali membesarkan PKB. Ia membandingkan perjalanan PKB ibarat orang beribadah haji. "Makanya mari para kiai  sareng-sareng thawaf bersama PKB," pintanya.

Sedangkan Muhaimin yang tak henti-hentinya mengumbar senyum mengatakan, halaqah itu merupakan salah satu upaya PKB untuk menyatukan beberapa kiai NU yang sebelumnya tersebar di partai lain seperti di PPP dan PKNU. Karenanya politisi yang juga Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) itu tak menampik jika halaqoh yang dihadiri puluhan kiai berpengaruh itu sebagai ajang unjuk kekuatan PKB.

"Ini bagian konsolidasi kekuatan kebangsaan hingga ke bawah, saling menopang. bersatu dalam kesepakatan, menyolidkan antara PBNU dan PKB," ucapnya usai acara halaqoh.

Oleh karenanya, Muhaimin tak risau dengan hasil revisi UU Pemilu yang menaikkan angka PT dari 2,5 persen menjadi 3,5 persen. "Pemilu 2009 saja sebagai pemilu yang paling pahit bagi PKB, masih dapat lima persen. Dengan ini (dukungan kiai) soliditas sampai ke desa-desa, insya Allah kita bisa 10 persen," pungkasnya.(ara/jpnn)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Dekati Kiai, Muhaimin Sarungan Lagi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler