PKB Seriusi Program Pemberdayaan Perempuan

Sabtu, 24 Januari 2015 – 20:02 WIB
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar saat melantik pengurus DPP Perempuan Bangsa (PB) di Jakarta, Sabtu (24/1). Foto: DPP PKB for JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berupaya menjaga basis massa yang telah mengantar partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu meraih sukses pada pemilu legislatif lalu. Basis massa yang menjadi fokus garapan PKB adalah kalangan perempuan, terutama dari warga nahdliyin.

Berbicara pada acara pelantikan dan rapat kerja Perempuan Bangsa (PB) di DPP PKB, Jakarta Pusat, Sabtu (24/1), Muhaimin mengatakan, hingga saat ini masih banyak masyarakat yang belum sejahtera. Menurutnya, mayoritas anggota masyarakat yang belum sejahtera adalah kalangan perempuan. “Kita berharap dapat menyentuh kalangan itu untuk menciptakan perbaikan kesejahteraan bagi mereka,” katanya sebagaimana rilis DPP PKB.

BACA JUGA: Kepengurusan Ganda Parpol Persulit Kerja KPUD

Lebih lanjut politikus yang dikenal dengan sapaan Cak Imin itu mengatakan, nahdliyin sebagai basis massa PKB juga masih banyak yang termarjinalkan. Ia pun berharap dua kader PKB yang duduk di kabinet, yakni Hanif Dhakiri (menteri tenaga kerja) dan Marwan Jafar (menteri desa, pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi) bisa mengatasi persoalan tentang kesejahtaraan masyarakat.

Muhaimin juga meminta Perempuan Bangsa sebagai sayap politik PKB bisa menggarap program pemberdayaan perempuan. Salah satu yang bisa jadi sasaran PB adalah tenaga kerja wanita (TKW).

BACA JUGA: Nasdem Buka Pendaftaran Bakal Calon Kada 26 Januari

Mantan menteri tenaga kerja dan transmigrasi itu menegaskan, banyak persoalan yang dihadapi TKW. Hal itu bisa menjadi celah bagi PB untuk proaktif terlibat dalam penyelsaian. “Banyaknya permasalahan terhadap TKW Indonesia menjadi celah bagi Perempuan Bangsa untuk masuk dan menjadi motor penyelesaian konflik yang ada,” ujarnya.

Sedangkan Ketua Umum DPP PB, Siti Masrifah mengatakan, sebenarnya banyak prestasi yang telah diukir oleh kaum perempuan. Hanya saja, hal itu terkadang kalah oleh banyaknya persoalan yang melanda kalangan perempuan dan masih adanya perlakuan diskriminasi terhadpa kaum Hawa.

BACA JUGA: Ical dan Yorrys Bertemu, Islah di Golkar Mengerucut

“Didasari oleh banyaknya permasalahan tersebut, kami berupaya untuk mengubah stigma dari obyek diskriminasi menjadi pejuang kaum perempuan cerdas dan tangguh yang dapat berdampingan dan berkompetisi sehat dengan kaum pria,” katanya.(ara/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Poliklinik DPD Baru Bisa Layani Senator Sakit Gigi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler