jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Dewan Syura Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Maman Imanulhaq mengaku tidak keberatan kalau Partai Demokrat dan Partai Gerindra bergabung dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Menurut Maman, ketika ada partai yang saat kampanye berbeda visi, lalu hari ini masuk di kabinet Jokowi - KH Ma'ruf Amin, maka syaratnya cuma ada dua.
BACA JUGA: Soal Menteri, PKB Pasrah ke Jokowi
Pertama, harus bekerja untuk rakyat. Kedua, harus satu visi dengan presiden. "Seperti 2014 tidak ada visi kabinet, yang ada visi cuma satu yakni visi presiden. Jadi tidak boleh ada visi menteri-menteri itu. Satu visi misi yang sama dan bekerja untuk rakyat, itu yang penting," kata Maman kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (11/10).
Menurut Maman, pihaknya tidak keberatan Partai Gerindra dan PD bergabung, karena keputusan itu merupakan hak prerogatif presiden.
BACA JUGA: Iwan Fals: Alhamdulillah Jokowi dan Prabowo Mesra Banget
Maman menegaskan, jangan sampai mengganggu Nawacita Jilid II Jokowi-Ma'ruf yang sudah dijanjikan kepada masyarakat selama kampanye.
"Ini adalah hak prerogatif presiden, asal sekali lagi ini semua bekerja untuk rakyat, tidak boleh ada intrik, tidak boleh ada manuver yang mengganggu janji-janji Jokowi - Ma'ruf Amin seperti yang terus kami berkeliling (saat kampanye)," jelasnya.
BACA JUGA: Kalau Jokowi dan Prabowo Sudah Begini, Hampir Pasti Gerindra Dapat Jatah Menteri
Dia mengingatkan, jangan sampai ada kasus seperti partai yang pada pilpres berseberangan, kemudian masuk, dan keluar lagi dari pemerintahan.
"Hari ini pikiran kita harus pikiran yang bernuansa nilai-nilai kebangsaan yang bekerja untuk rakyat, bukan untuk kepentingan partai itu sendiri," paparnya. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy