PKS Anggap Putra Hilmi Hanya Anak-anak

Kamis, 21 Februari 2013 – 04:47 WIB
JAKARTA - Mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring ikut angkat bicara tentang Ridwan Hakim. Dia menegaskan, kepergian anak Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin ke Turki bukan untuk menghindari penahanan KPK.
      
Menteri Komunikasi dan Informatika ini memastikan Ridwan ke Turki untuk melaksanakan ibadah umroh. Karena itu, dia yakin Ridwan akan pulang setelah rangkaian ibadahnya selesai.
      
"Dia biasa umroh lewat Turki. Insya Allah teman-teman (PKS) mengupayakan agar dia (Ridwan Hakim, red) kembali segera," tutur ujar Tifatul saat melayat ke kediaman ayah Menko Perekonomian Hatta Rajasa di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Rabu (20/2).
      
Tifatul pun membantah anggapan bahwa Ridwan melarikan diri ke luar negeri untuk menghindari pemeriksaan KPK terkait kasus impor sapi yang melibatkan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. "Kalau dalam kasus Ridwan ini kebetulan saja (pergi sehari sebelum dicekal). Peran dia apa? Apakah dia membahayakan negara?" sergahnya.
      
Tifatul juga menyangsikan peran anak keempat Hilmi tersebut dalam kasus impor sapi seperti yang diberitakan selama ini. Dia meyakini Ridwan tidak punya kapasitas untuk menjadi makelar mafia impor daging atau menggunakan pengaruh ayahnya untuk menekan pejabat Kementerian Pertanian mengistimewakan importer tertentu.

"Dia bukan tertuduh, teroris, koruptor yang melarikan uang triliunan. Dia baru anak-anak," katanya.
      
Pada 7 Februari lalu, Ridwan diketahui meninggalkan Indonesia dengan Turkish Air TK67 pukul 18.49 WIB melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta. Ini artinya sehari sebelum Ditjen Imigrasi menerima surat pencegahan bernomor KEP 107/01-23/02/2013 yang ditandatangani pimpinan KPK.
      
Dalam suratnya, pimpinan KPK meminta Imigrasi mencekal Ahmad Zaki, Rudi Susanto, Ridwan Hakim, dan Jerry Roger. Mereka ditetapkan sebagai saksi kasus dugaan impor daging sapi di Kementerian Pertanian. Karena masih berstatus saksi, KPK tidak dapat meminta bantuan Interpol untuk memburu Ridwan. Perburuan baru akan dapat dilakukan setelah KPK menetapkan Ridwan sebagai tersangka.
      
Sementara itu, KPK bersiap untuk mengirimkan surat panggilan ke dua untuk Ridwan Hakim, anak Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hilmi Aminuddin yang terseret kasus korupsi kuota impor sapi. Tidak mau kembali gagal seperti panggilan pertama, Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas meminta Hilmi proaktif.
   
Ditemui di Gedung KPK usai diskusi tentang Tata Niaga Daging Sapi sebagai Komoditas Strategis, Busyro mengatakan, tidak perlu meributkan Ridwan yang ada diluar negeri. Alasannya, menghormati hukum termasuk syariat Islam yang menjadi azas PKS. "Tinggal bapaknya, Ustad Hilmi Aminuddin panggil anaknya," ujarnya.
   
Dia yakin jika Ridwan yang terakhir dia ketahui ada di Turki akan pulang kalau Hilmi Aminuddin meminta. Sayang, Busyro tidak menjelaskan apakah sudah menyampaikan permintaan itu ke Hilmi atau belum. Yang pasti, seperti dikatakan Jubir Johan Budi sebelumnya, jika panggilan ke dua dicuekin, bakal ada paksaan menjemput Ridwan.
   
Disinggung apa peran Ridwan hingga KPK sangat bernafsu untuk memeriksa, Busyro tidak bisa menjawab pasti. Dia beralasan tak bisa menduga-menduga sebelum yang bersangkutan hadir dan diperiksa penyidik. Termasuk ada tidak kaitannya Ridwan dengan pertemuan di Medan antara Menteri Pertanian Suswono dan pihak lain.
   
Seperti diberitakan sebelumnya, usai diperiksa KPK Senin (18/2), Mentan Suswono membenarkan ada pertemuan di Hotel Aryaduta Medan Januari lalu. Dalam pertemuan singkat sekitar 10 menit itu, ada Suswono, Dirut PT Indoguna Utama Maria Elisabeth Liman, Elda D. Adiningrat, Ahmad Fathanah, dan Luthfi Hasan Ishaaq.
   
Sangkaan terhadap Ridwan sendiri diduga sebagai perantara yang memperkenalkan pihak-pihak tersebut. Nah, kepastian menurut Busyro baru bisa dijawab dengan gamblang kalau puzzle pada kasus itu terangkai semua. "Itu yang sedang dikembangkan oleh tim Satgas. Kalau ada progres signifikan langsung disampaikan," imbuhnya.
   
Informasi dasar yang diterima lembaga antirasuah itu saat ini terbatas pada kaitan Ridwa dengan bisnis di lapangan. Diyakini ada keterkaitan kuat karena kasus bisnis daging sapi sudah menjadi sebuah sistem.

Penyidik akan masuk dan melakukan pendalaman dalam kerangka sistem itu. "Tujuannya, untuk menemukan apakah di dalam sistem itu ada unsur-unsur fraud atau tidak," urai Busyro.

Kalau masuk ke sistem, apakah membuka kesempatan bagi KPK untuk membuka penyelidikan sendiri untuk Ridwan? Busyro memastikan hal itu bisa dilakukan. Apalagi, hasil riset KPK yang dimulai sejak 2011 menemukan banyak fakta menarik terkait daging sapi. Salah satunya, usaha-usaha dari kartel untuk mengatur distribusi daging sapi. Makin yakin ada banyak permainan terkait komoditas daging sapi, karena berbagai pengaduan telah masuk ke markas KPK.
   
"Pengaduan itu kami klasifikasi pada enam modus atau area yang dinilai rawan korupsi. Yakni, penggelapan impor, impor fiktif, penyalahgunaan prosedur importasi daging sapi, penyalahgunaan dana bansos ternak sapi, dan suap dalam proses impor," tuturnya. (dim/noe)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rangkap Jabatan Parpol dan Pemerintahan Bahayakan Negara

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler