PKS Bersyukur Subsidi Elpiji 3 Kg Tidak Dicabut

Selasa, 28 Januari 2020 – 10:15 WIB
Gas elpiji 3 Kg. Foto: Ilmi/Radar Cirebon

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Fraksi PKS di DPR Jazuli Juwaini bersyukur pemerintah mendengar masukan mereka agar tidak menaikkan harga gas elpiji tiga kilogram.

"Kami bersuara tegas di Komisi VII atas keberatan mayoritas masyarakat tersebut. Alhamdulillah atas perjuangan Poksi (Kelompok Fraksi) PKS dan teman-teman Komisi VII, pemerintah setuju untuk tidak mencabut subsidi gas melon 3 kg," ungkapnya, Selasa (28/1).

BACA JUGA: Sikap Gerindra Tegas soal Rencana Pencabutan Subsidi Gas Elpiji 3 Kg

Persetujuan itu disampaikan Menteri ESDM Arifin Tasrif pada rapat kerja Komisi VII DPR, Senin (27/1), dan secara tegas tertulis dalam poin pertama kesimpulan raker.

"Komisi VII DPR RI mendesak Menteri ESDM RI untuk menyampaikan ke masyarakat bahwa tidak akan ada pengalihan subsidi yang mengakibatkan kenaikan harga elpiji 3 Kg," kata Jazuli membacakan salah satu poin kesimpulan raker.

BACA JUGA: Subsidi Gas Elpiji 3 Kg Akan Dicabut, Pak Gubernur Merasa Prihatin

Jazuli menyatakan, pihaknya akan terus berjuang untuk memastikan rakyat kecil dan masyarakat tidak mampu untuk tetap mendapatkan keberpihakan negara dalam memperoleh gas elpiji yang terjangkau. "Alhamdulillah berhasil," tegas Jazuli.

Menurut dia, rencana pemerintah mengatur ulang skema subsidi menjadi bantuan langsung tunai sehingga akan berdampak langsung pada kenaikan harga elpiji 3 kg yang akan sangat memberatkan. Hal ini pun menimbulkan resistensi luas di masyarakat.

Karena itu, kata dia, Fraksi PKS termasuk yang bersuara keras agar pemerintah membatalkan rencana tersebut karena sangat membebani rakyat kecil.

Menurut dia, rencana itu justru mempersulit masyarakat miskin mendapatkan gas terjangkau. Apalagi semua mengerti ada permasalahan akurasi data masyarakat tidak mampu yang dimiliki pemerintah.

"Yang pasti kenaikan harga gas elpiji 3 kg berdampak langsung pada UMKM, pedagang kaki lima, tukang bakso, siomay, gorengan, cilok dan lain-lain," ujarnya. (boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler