JAKARTA - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Indra menilai aneh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mengandeng 10 anggota Brimob untuk melakukan penyitaan beberapa mobil di kantor DPP PKS.
"Jadi publik akan bertanya-tanya dan menilai untuk apa membawa Brimob. Apa motivasinya menggaet Brimob. Itu sebuah keanehan karena kita sangat terbuka," ujar Indra saat dihubungi, Rabu (15/5).
Bukan hanya terbuka, partai yang dipimpin Anis Matta tersebut juga sangat kooperatif. Menurut Indra, mereka menyiapkan bunga dan spanduk. "Kita sangat terbuka dan kooperatif, asalkan bawa surat resmi dan sesuai prosedur," terang Indra.
Namun Indra mengaku tak mempermasalahkan KPK membawa Brimob. "Ya kalau mereka ramai-ramai, bawa Brimob, ya itung-itung silaturahmi. Silaturahmi itu baik," ucapnya.
Anggota Komisi III DPR itupun berseloroh para Brimob tersebut bisa bergabung dengan PKS jika memang ada kecocokan. "Mungkin suatu hari, kalau memang cocok bisa bergabung bersama PKS menegakkan kebenaran sesuai hukum dan tanpa pandang bulu," pungkasnya. (gil/jpnn)
"Jadi publik akan bertanya-tanya dan menilai untuk apa membawa Brimob. Apa motivasinya menggaet Brimob. Itu sebuah keanehan karena kita sangat terbuka," ujar Indra saat dihubungi, Rabu (15/5).
Bukan hanya terbuka, partai yang dipimpin Anis Matta tersebut juga sangat kooperatif. Menurut Indra, mereka menyiapkan bunga dan spanduk. "Kita sangat terbuka dan kooperatif, asalkan bawa surat resmi dan sesuai prosedur," terang Indra.
Namun Indra mengaku tak mempermasalahkan KPK membawa Brimob. "Ya kalau mereka ramai-ramai, bawa Brimob, ya itung-itung silaturahmi. Silaturahmi itu baik," ucapnya.
Anggota Komisi III DPR itupun berseloroh para Brimob tersebut bisa bergabung dengan PKS jika memang ada kecocokan. "Mungkin suatu hari, kalau memang cocok bisa bergabung bersama PKS menegakkan kebenaran sesuai hukum dan tanpa pandang bulu," pungkasnya. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dokumen Palsu, Ribuan Honorer K1 Gagal dapat NIP
Redaktur : Tim Redaksi