jpnn.com, JAKARTA - Presiden Jokowi bertemu Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono pada Kamis (10/10) dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Jumat (11/10).
Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini mengatakan partainya menghormati pertemuan tersebut.
BACA JUGA: Para Tokoh Muhammadiyah Ini Dianggap Layak Masuk Kabinet Jokowi-Amin
"Komunikasi politik itu wajar saja, apakah kemudian berujung koalisi di pemerintahan? Itu juga sah-sah saja jika benar terjadi sebagai sebuah pilihan politik, PKS menghormati," kata Jazuli di Jakarta, Sabtu (12/10).
Ditegaskan Jazuli bahwa PKS tetap berada di luar pemerintahan, agar lebih objektif memberikan masukan kepada pemerintah dalam memberikan solusi alternatif masalah bangsa.
BACA JUGA: Prabowo Subianto Merasa Sangat Dihormati, Sungguh Gembira
PKS tidak pernah menutup diri dari komunikasi politik apalagi untuk tujuan silaturahim kebangsaan, karena bangsa Indonesia tidak mungkin bisa dibangun sendiri. Namun membutuhkan kerja sama atau gotong royong untuk kemaslahatan bangsa dan negara.
Jazuli menilai komunikasi atau silaturahim antar-elite politik tidak harus dimaknai atau dilihat sebagai bagi-bagi kekuasaan sematan. Namun diharapkan terjadi diskusi mendalam tentang permasalahan fundamental yang dihadapi bangsa dan perspektif solusinya.
BACA JUGA: Bripda Nesti Dipersiapkan sebagai Pelaku Bom Bunuh Diri
"Pimpinan negara dan elite politik diharapkan bicara solusi-solusi dan optimisme di hadapan rakyat yang menyaksikan pertemuan tersebut," ujarnya.
Dikatakan bahwa PKS akan lebih mantap dan objektif dalam memberikan perspektif dan alternatif solusi terhadap permasalahan bangsa jika tetap berada di luar pemerintahan.
PKS ingin memberi contoh budaya politik yang sehat dan partainya tidak ingin masuk kabinet karena ingin menghormati partai-partai yang berkeringat memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin. (Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo