PKS Minta Publik Tidak Terprovokasi Hasil Survei

Jumat, 01 Juni 2012 – 16:19 WIB

JAKARTA - Wakil Ketua Fraksi PKS di Dewan Perwakilan Rakyat, Almuzzammil Yusuf menilai hasil survei Pilkada DKI yang baru-baru ini dipublisir oleh lima lembaga survei telah menggiring opini publik untuk mendukung kandidat tertentu dibanding memotret realitas sosial yang terjadi.

Hal ini terjadi menurut Almuzzammil Yusuf disebabkan tiga hal. Pertama, ada lembaga survei yang tidak paham metodologi riset. Kedua, lembaga survei dibayar oleh salah satu kandidat dan ketiga karena keduanya, tidak paham metodologi dan dibayar.

"Mempublisir sebuah hasil survei, sesungguhnya proses awal untuk menilai lembaga survei yang kredibel dan tidak. Survei yang kredibel hasilnya tidak akan jauh berbeda dengan hasil perolehan suara Pilkada," kata Almuzzammil Yusuf, di gedung DPR, Senayan Jakarta, Jumat (1/6).

Jika ada lembaga survei yang hasilnya berbeda jauh dengan hasil perolehan suara Pilkada nantinya, lembaga survei tersebut tentu akan kehilangan kepercayaan karena telah menggeser perannya dari produk ilmiah menjadi produk politik partisan, kata dia.

Untuk itu, Muzzammil berharap media massa dapat mempublikasikan kepada publik mana saja lembaga survei yang komitmen menjaga marwah keilmuan riset dan mana saja lembaga survei yang telah mencoreng keilmuan riset.

“Jadi media massa perlu terlibat dalam mengontrol dan mengkritisi hasil survei dengan cara mempublikasikan kepada masyarakat mana saja lembaga survei yang kredibel dan yang tidak kredibel setelah melihat perolehan suara Pilkada DKI nanti,” imbuh anggota DPR dari Dapil I Lampung ini.

Pergeseran peran lembaga survei ini, kata Muzzammil, terjadi juga di negara lain. Akhir-akhir ini yang mengejutkan adalah hasil Pilpres di Mesir. Hasil perolehan suara Pilpres Mesir berbeda jauh dengan hasil survei yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei di Mesir dan Internasional.

Dijelaskannya, hasil survei Pilpres Mesir yang telah dipublikasikan oleh beberapa lembaga survei menunjukan bahwa perolehan suara terbanyak sebesar 30 persen diperoleh Amr Mousa, sedangkan Mohammad Morsi pada posisi kelima dengan perolehan suara 5 persen.

“Namun Senin 28 Mei 2012, KPU Mesir secara resmi mengumumkan hasil putaran pertama Pilpres yang digelar tanggal 23-24 Mei lalu telah membalikan posisi keduanya. Mohammad Morsi pada posisi pertama dan masuk pada Pilpres putaran kedua sedangkan Amr Mousa pada posisi kelima,” imbuhnya.

Karena itu, dia menyarankan masyarakat jangan mudah terprovokasi hasil survei dari lembaga survei yang tidak kredibel. "Masyarakat harus cerdas memilih pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang memiliki kapasitas, sholeh, dan teruji amanah," sarannya (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alex Noerdin Minta Panwaslu Tak Tutup Mata


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler