jpnn.com, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ngotot mendesak Gerindra agar mengambil satu dari sembilan nama yang mereka ajukan sebagai calon wakil presiden. Partai dakwah itu pun mulai melontarkan ancaman untuk menunjukkan keseriusan mereka.
Anggota Majelis Syuro PKS Tifatul Sembiring menyatakan, partainya lebih memilih pecah kongsi dengan Partai Gerindra di Pilpres 2019 jika kadernya tak ada yang dipilih menjadi calon wakil presiden bagi Prabowo Subianto. Dia tak peduli ada PAN dan Partai Demokrat yang juga menyodorkan kader.
BACA JUGA: Bursa Cawapres Pendamping Jokowi, Mahfud MD Senyum
”Itu nggak bisa ditawar. Cawapres harus dari PKS. Kami nggak mau jadi penggembira saja dalam Pilpres ini. Kalau kami disuruh dukung-dukung saja, mungkin nggak? Mungkin kami lebih baik jalan masing-masing saja,” kata Tifatul kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Rabu (11/7).
Kengototan PKS ini bukan tanpa alasan. Tifatul mengatakan, tanpa kader di posisi capres atau cawapres, partai akan sulit bersaing dalam pemilu legislatif yang digelar serentak dengan pemilu presiden.
BACA JUGA: Ketua DPR Ingatkan Kapolri Tak Ikut Politik Praktis 2019
Karena itu, PKS kini membuka opsi berkoalisi dengan partai lainnya seperti Demokrat untuk meloloskan opsi cawapres dari partainya. Meski, lanjut Tifatul, sejauh ini PKS tetap optimistis bisa melanjutkan kerja sama yang selama ini sudah terjalin dengan Gerindra.
”PAN sudah dikasi kesempatan, 2014 mereka cawapres, capres Pak Prabowo, tapi yang setia sampai sini kan PKS,” lanjut dia. (aen)
BACA JUGA: Wajar Dulu TGB Zainul Majdi jadi Idola Aktivis PA 212
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Sudah Putuskan Nama Cawapres?
Redaktur & Reporter : Adil