Menurut dia, akan lebih bagus bila Jokowi bekerja 10 tahun di Solo sehingga bisa mewariskan satu dekade yang bagus. Anis menjelaskan, dengan belum berakhirnya masa jabatan Jokowi yang kemudian mencalonkan diri sebagai gubernur DKI merupakan preseden yang tidak bagus.
"Ini akan menjadi presenden yang tidak bagus,” kata Anis Matta kepada wartawan, Selasa (14/8) di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Dia menambahan, demikian juga dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, calon wakil gubernur DKI yang berpasangan dengan Jokowi. Menurutnya, Ahok juga tidak menyelesaikan tugasnya.
“Ahok juga melakukan hal yang sama.Dia kan ikut Pilkada Gubernur di Bangka Belitung baru kalah dan masuk ke DPR. Itu akan meninggalkan jabatan yang tidak baik,” kata Anis yang juga Wakil Ketua DPR itu.
“Ini tidak bagus. Setiap pemimpin politik mesti berorientasi pada legacy, ada sesuatu yang dia wariskan. Dia harus berorientasi ke situ bukan pada jabatannya,” kata Anis Matta.
Menurutnya, kalau melompat-lompat dengan meninggalkan jabatannya seperti itu tidak akan bagus untuk pendidikan politik.
"Seharusnya menuntaskan jabatannya mengingat Ahok (Basuki) masih muda. Tidak perlu buru-buru lah, orang juga tahu prestasinya secara nasional. Itu pertimbangan kita. Pola ini tidak bagus bagi pendidikan politik masyarakat,” bebernya.
Ia juga menyatakan, sikap PKS yang resmi mendukung Foke-Nara di putaran kedua September nanti adalah untuk memenuhi harapan konstituen. Terutama, kata dia, konstituen di akar rumput. "Kita ini ingin memenuhi harapan konstituen kita sendiri," jelas dia.
"Harus diakui Pilkada putaran kedua DKI Jakarta ini bukan medan perangnya PKS, tapi pertimbangan utama kita adalah bagaimana memenuhi harapan konstituen PKS,” tuntasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Foke Klaim Sudah Lima Tahun Mesra Dengan PKS
Redaktur : Tim Redaksi