jpnn.com, JAKARTA - Anggota FPKS MPR RI, Mulyanto, pesimistis target inflasi 3,3 persen pada 2023 dapat terwujud.
Sebab, ada wacana pemerintah ingin menaikan harga BBM.
BACA JUGA: Jokowi Sebut Inflasi Indonesia Terjaga, Tetapi Subsidi Membebani
"Kenaikan harga BBM akan mempengaruhi kenaikan semua harga bahan pokok sehingga secara umum akan berdampak pada inflasi," kata Mulyanto menanggapi pidato Presiden pada, Selasa (16/8).
Mulyanto meminta pemerintah tak berpikir untuk menaikan harga BBM bersubsidi bila benar-benar ingin mengendalikan inflasi 2022 dan menargetkan inflasi 2023 sebesar 3.3 persen.
BACA JUGA: Awas, Kenaikan Tarif Ojol Bisa Memicu Inflasi Memelesat Tinggi
"Mustahil target inflasi 2023 tersebut dapat dicapai kalau menaikan harga BBM bersubsidi, seperti Pertalite dan Solar," ungkapnya.
BPS melaporkan kenaikan harga BBM dan LPG non subsidi memiliki andil yang signifikan bagi kenaikan tingkat inflasi di bulanJuli 2022 lalu.
BACA JUGA: Sri Mulyani: Inflasi Harga Pangan Mencapai 11,5 Persen
"Apalagi pengaruh inflasi dari BBM bersubsidi," kata dia.
Menurut Mulyanto, jika ada kenaikan harga BBM maka tingkat inflasi akan semakin tidak terkendali, akan menggerus daya beli masyarakat dan membuat mereka semakin menderita.
"Sekarang saja, inflasi tahunan di Juli 2022 sudah mencapai 4,94 persen, yang merupakan rekor inflasi tertinggi sejak Oktober 2015," ujar Mulyanto.
Mulyanto menambahkan hal yang penting dilakukan pemerintah ke depan adalah melaksanakan penghematan dan menyetop proyek-proyek yang tidak penting dan urgen seperti proyek Ibu Kota Negara baru atau Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung.
Apalagi sebagaimana dilaporkan Presiden Jokowi pada Semester Satu tahun 2022 ini APBN surplus sebesar Rp 106 triliun dan neraca perdagangan selama 27 bulan beturut-turut surplus sebesar Rp 364 triliun.
"Penerimaan negara ini tentu dapat digunakan untuk menambah bantalan subsidi BBM," kata Mulyanto.
Untuk diketahui, pemerintah, sebagaimana dilaporkan Presiden Jokowi dalam Pidato Pengantar APBN 2023, Selasa (16/8) di Gedung Nusantara, DPR RI, Jakarta menargetkan pertumbuhan ekonomi di 2023 sebesar 5.3 persen, ICP sebesar USD 90 per barel, kurs dolar sebesar Rp 14.700 dan inflasi sebesar 3,3 persen. (mcr10/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul