PKS Resmi Ajukan Gatot

Kamis, 22 Maret 2012 – 02:38 WIB

JAKARTA - Disaat sejumlah partai masih dalam tahap melakukan survei untuk mengukur tingkat popularitas sejumlah kandidat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah berani menetapkan nama cagub yang akan diusung di pilgub Sumut 2013. PKS secara resmi sudah menetapkan Gatot Pujo Nugroho, yang saat ini Plt Gubernur Sumut. Tidak ada nama lain hingga pendaftaran balon gubsu di KPU Sumut, 2013 mendatang.

Kepastian ini disampaikan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq kepada JPNN di Jakarta, kemarin (21/3). "Gatot sudah oke. Dia sudah kita tetapkan untuk maju, tinggal mencari pasangannya," ujar Luthfi Hasan, dengan nada meyakinkan. Saat diwawancarai kemarin, tercatat tiga kali dia menyampaikan kalimat kepastian Gatot yang akan diajukan sebagai cagub dari PKS.

"Sudah kita putuskan. Sumut sudah pasti, tingga mitra koalisinya, mencari pasangannya," imbuhnya.

Apa tidak ada kemungkinan di last minute tiba-tiba nama Gatot diganti, seperti kasus pilgub DKI, dimana nama Triwisaksana digeser Hidayat Nur Wahid? Luthfi menjamin, Gatot tidak bakal bernasib seperti Triwisaksana. "Itu hanya kusus DKI karena DKI special, maka treatment-nya juga special. Kalau Sumut sudah pasti," tegasnya.

Bagaimana prosesnya hingga ditetapkan nama Gatot? Dijelaskan, penetapan sudah berdasarkan survei internal, juga mendengarkan suara kader PKS di Sumut. "Di internal PKS, kita sepakati Gatot yang maju. Itu juga berdasarkan survei. Jadi, luar dalam Gatot oke," terangnya.

Dijelaskan lagi, bahwa PKS punya mekanisme penetapan calon, yang mengutamakan suara kader dari bawah. Cara ini dianggap mumpuni, karena kader pula yang nantinya akan bekerja menggerakkan mesin partai untuk memenangkan calon yang dikehendaki. "Dan kader kami di wilayah Sumut semakin hari semakin solid," ucapnya.

Apakah kader PKS di Sumut sudah diinstruksikan untuk mulai menggerakan mesin partai? Menurut Luthfi, tanpa diperintah pun, kader sudah bekerja. "Karena Gatot pilihan mereka juga. Pasti sudah bekerja."

Mengenai partai yang akan diajak koalisi, Luthfi mengatakan, PKS tidak memagari diri dengan partai apa berkaolisi. Artinya, tidak harus dengan partai yang berbasis ideologi Islam. "Di sejumlah daerah kita berkoalisi dengan beragam partai, ada juga yang dengan PDIP," ujarnya tanpa menyebut di daerah mana PKS berkoalisi dengan PDIP.

Dijelaskan, PKS juga tidak takut jika ada black campaign yang menyebut berbahaya jika Sumut dipimpin orang PKS, karena Sumut heterogen masyarakatnya. Bahkan, lanjutnya, PKS juga sudah bisa masuk ke semua kelompok, termasuk di kawasan Tapanuli sekali pun. "PKS tidak ada hambatan komunikasi dengan siapa pun," jawabnya saat ditanya bagaimana strategi PKS mendulang suara untuk Gatot di daerah Tapanuli nantinya.

PKS, lanjutnya, membawa agenda nasional yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mendongkrak pertumbuhan ekonomi, dan menegakkan keadilan. "Yang disesuaikan dengan realita hetergonitas," terangnya.

Agenda itu pula yang diusung PKS dengan mengusung cagub DKI, Hidayat Nur Wahid. "Di DKI, dukungan kita bukan hanya dari muslim, tapi juga non muslim," imbuhnya.

Masyarakat di Sumut, lanjutnya, bisa melihat bagaimana kepemimpinan kader PKS di sejumlah daerah, antara lain Nur Mahmudi Ismail yang memimpin Kota Depok, Ahmad Heryawan yang menjadi gubernur Jabar, ataupun Irwan Prayitno yang memimpin Sumbar. Termasuk Gatot selama menjadi wagub dan Plt gubernur Sumut. "Semua berjuang untuk agenda nasional. Kebhinekaan adalah fakta yang kita perjuangkan. Tak ada hambatan etnis," pungkasnya, layaknya kampanye. (sam/jpnn)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar Akui Alex-Nono Tak Bisa Menang Satu Putaran


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler