jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Ruhut Sitompul mengomentari soal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Buruh yang menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Ruhut mengatakan dirinya sudah menduga bahwa PKS memang bakal tidak menyetujui keputusan pemerintah terkait kenaikan harga BBM.
BACA JUGA: Info Terbaru Soal Istri Polisi Digerebek di Hotel Bintang 5, Pengakuan Suami Bikin Elus Dada
"PKS dan Partai Buruh itu partai yang beti (beda-beda tipis), enggak enak saya bilangnya identik dengan kadrun, terbuka saya katakan," kata Ruhut kepada JPNN.com, Minggu (4/9).
"Jadi, apa yang dilakukan Pak Jokowi kalau bagi PKS enggak pernah ada yang bagus, apalagi partai yang baru muncul kemarin sore ini (Partai Buruh)," sambung Ruhut.
BACA JUGA: Pria yang Digerebek Bareng Istri Polisi di Hotel Bintang 5 Bukan Orang Sembarangan, Dia Ternyata
Ruhut menambahkan meski PKS dan Partai Buruh menolak keras kenaikan harga BBM, dirinya yakin di hati rakyat tetap ada Jokowi.
"Terserah biar apa pun yang akan mereka katakan tetap di hati rakyat itu Pak Joko Widodo, kok. Jadi, cara-cara PKS itu aku hanya senyum, ya kalau boleh tertawa, tertawalah aku termehek-mehek melihat kelakuan PKS dan Partai Buruh," ujar Ruhut.
BACA JUGA: Ruhut Sitompul Komentari Rencana Demo Buruh Tolak Kenaikan BBM, Ada Kata-kata Bersabarlah
Sebelumnya, PKS menolak keras kenaikan harga BBM bersubsidi karena menurunkan daya beli masyarakat.
"DPP PKS menyatakan dengan tegas menolak kebijakan kenaikan harga BBM dan Solar bersubsidi," kata Presiden PKS Ahmad Syaikhu dalam keterangan persnya, Kamis (1/9).
Selain menurunkan daya beli, kata eks Wakil Wali Kota Bekasi itu, upaya menaikkan harga BBM bersubsidi bisa membuat rakyat miskin bertambah, sehingga PKS menolak rencana kebijakan tersebut.
BACA JUGA: Istri Polisi yang Digerebek di Hotel Bintang 5 Buka Suara, Pernah Laporkan Suami ke Propam, Tetapi
Selain itu, Partai Buruh dan serikat buruh juga bakal demo besar-besaran menolak kenaikan harga BBM. (cr1/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Dean Pahrevi