JAKARTA - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah menegaskan bahwa partainya tetap menolak rencana kenaikan harga BBM subsidi. Karenanya ia mengkritisi iklan kenaikkan harga BBM yang disiapkan oleh pemerintah sebagai tindakkan yang buru-buru.
"Iklan itu kesannya hanya pemerintah berkuasa sekarang yang paling benar mengurus bangsa dan negara ini," kata Fahri di gedung DPR RI, Senin (17/6).
Ia menganggap iklan itu menegaskan bahwa pemerintah berada pada pihak yang paling benar. Namun, lanjut Fahri, bobroknya iklan itu tak mengungkap bobroknya pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang membiarkan subsidi salah sasaran selama delapan tahun berkuasa.
"Ada pernyataan di iklan tersebut, 80 persen subsidi itu salah sasaran. Berarti sudah lama juga salah sasaran ini. Saya tidak mengerti bagaimna iklan itu dibuat tergopoh-gopoh," ujarnya.
Artinya, kata Fahri, rakyat melihat pemerintah dalam mengurus negara ini. "Karena gagal lalu diambil jalan pintas dengan cara menaikkan harga BBM. Lagi-lagi rakyat yang diapksa harus menanggung resiko salah urus ini," tegas Fahri.(fas/jpnn)
"Iklan itu kesannya hanya pemerintah berkuasa sekarang yang paling benar mengurus bangsa dan negara ini," kata Fahri di gedung DPR RI, Senin (17/6).
Ia menganggap iklan itu menegaskan bahwa pemerintah berada pada pihak yang paling benar. Namun, lanjut Fahri, bobroknya iklan itu tak mengungkap bobroknya pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang membiarkan subsidi salah sasaran selama delapan tahun berkuasa.
"Ada pernyataan di iklan tersebut, 80 persen subsidi itu salah sasaran. Berarti sudah lama juga salah sasaran ini. Saya tidak mengerti bagaimna iklan itu dibuat tergopoh-gopoh," ujarnya.
Artinya, kata Fahri, rakyat melihat pemerintah dalam mengurus negara ini. "Karena gagal lalu diambil jalan pintas dengan cara menaikkan harga BBM. Lagi-lagi rakyat yang diapksa harus menanggung resiko salah urus ini," tegas Fahri.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Paksa Mundur Pengunjuk Rasa di Depan DPR
Redaktur : Tim Redaksi