Please, Jangan Ikut Organisasi Baru Penebar Iming-Iming

Senin, 30 Mei 2016 – 22:07 WIB
Ketua Tanfidziyah PBNU Marsudi Syuhud. Foto: YouTube

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Tanfidziyah PBNU Marsudi Syuhud menyatakan, ada cara sederhana untuk menghindar dari pengaruh gerakan radikal yang menganjurkan terorisme. Menurutnya, salah satu kunci penting menangkal terorisme adalah bersikap selektif dalam memilih organisasi.

Berbicara pada seminar nasional bertema Membangun Program Deradikalisasi Efektif, Upaya Menjaga Kedaulatan NKRI di Jakarta, Senin (30/5), Marsudi mengatakan, banyak organisasi pendatang baru yang biasanya menawarkan iming-iming ke warga agar mau bergabung. “Nggak usahlah ikut organisasi-organisasi pendatang baru,” katanya.

BACA JUGA: Terima Suap dari Mas Gatot, Ketua DPRD Sumut Dituntut 5 Tahun Penjara

Seminar itu juga menghadirkan pembicara lainnya. Yakni Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irfan Idris dan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak.  

Lebih lanjut Marsudi mengatakan, organisasi radikal yang menganjurkan terorisme memang tak menafikkan sejarah perjuangan bangsa. “Mereka-mereka itu kan tidak pernah merasakan sakitnya mendirikan bangsa ini,” ulasnya.

BACA JUGA: Kasus Yuyun, Menteri Yohana Salahkan Orang Tua

Ia menegaskan, di Indonesia ada dua organisasi yang komitmennya terhadap NKRI tidak diragukan lagi. Yakni NU dan Muhammadiyah.

Pernyataan Marsudi didukung oleh Dahnil. Menurutnya, baik NU atau pun Muhammadiyah sudah berdiri sejak sebelum ada NKRI.

BACA JUGA: LPSK Tolong Jangan Persulit Korban Kasus Terorisme

Karenanya, kedua organisasi keagamaan itu juga berkontribusi pada berdirinya NKRI. “NKRI lahir dari NU dan Muhammadiyah. Jadi, tidak mungkin kita ikut menyakiti negara yang ikut kita lahirkan,” katanya.

Dia menambahkan, organisasi-organisasi pendatang baru yang mengusung radikalisme menyusup ke berbagai kelompok. Bahkan masjid dan lembaga pendidikan pun tak luput dari sasaran organisasi radikal penganjur terorisme.

”Bahkan, di Muhammadiyah bukan hanya masjid (yang terinfiltrasi radikalisme, red). Sekolah juga sudah ada yang berusaha diinjeksi,” tambahnya.(ara/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wow, Sebegini Banyaknya Jumlah Anggota Gafatar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler