SURABAYA--PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (persero) menerapkan sistem baru untuk mencegah dan mempercepat penanganan listrik padam. Sistem baru yang disebut Supervisory Control And Data Acquisition (SCADA). Dengan teknologi baru ini, PLN bisa memonitor dan bertindak cepat untuk memulihkan listrik jika terjadi kerusakan jaringan.
Sebelum menggunakan sistem Scada ini, PLN menyelesaikan masalah pemadaman secara manual. Alhasil, penanganan listrik yang padam terkesan lambat karena personil PLN harus datang ke lokasi pemadaman terlebih dahulu untuk memastikan adanya kerusakan. Belum lagi, jika jalur yang padam termasuk jalur yang padat. Penanganan justru semakin lama.
Direktur Operasional Jawa Bali PT PLN (Persero) I Gusti Ngurah Adnyana menuturkan, hampir semua area distribusi di Jawa Bali telah menggunakan sistem baru yang butuh investasi Rp 2,5 miliar. Beberapa area yang belum memiliki sistem tersebut akan segera dipasang tahun ini.
"Target kami selanjutnya Jakarta, Bandung, dan Semarang," ungkap Adnyana pada peresmian sistem Scada di PLN Distribusi Jatim di Surabaya kemarin (10/2). Dia menuturkan, area distribusi Jatim harus secara serius melakukan manajemen kontrol listrik. "Jangan sampai kita punya alat, tapi tidak dioptimalkan. Akhirnya keluhan masyarakat tetap tidak bisa diatasi," jelasnya.
Sementara itu, General Manager PT PLN (Persero) Distribusi Jatim Haryanto WS mengungkapkan, pihaknya berkomitmen menurunkan tingkat pemadaman sepanjang 2012 ini. Ditargetkan, pemadaman akibat gangguan (trip) bisa turun 50 persen dibandingkan 2011. Tahun lalu, kasus pemadaman sebanyak 5.500 kasus. Nilai tersebut juga turun 50 persen dibandingkan kasus pada 2010 yang mencapai 11 ribu kasus. "Kami saat ini berupaya mengejar capaian kasus pemadaman yang sangat rendah seperti di Bali," jelasnya.
Manajer Area Pengatur PT PLN (Persero) Distribusi Jatim Indra Permana menerangkan, system Scada ini akan melakukan control pada tiga wilayah operasi dalam 16 area di Jatim. Tiga wilayah tersebut adalah wilayah Tengah (Sidoarjo, Surabaya Utara, Surabaya Selatan), Timur (Situbondo, Pasuruan, Banyuwangi, Jember, Malang), dan Barat (Bojonegoro, Mojokerto, Ponorogo, Kediri). "Untuk wilayah Barat memang belum keseluruhan tercover. Kami targetkan tahun ini sudah bisa tercover semua," tutur Indra.
Dia menyebutkan, saat ini yang belum tercover Scada sebanyak 32 gardu induk (GI) dari 103 yang berada di wilayah PLN Dsitrubusi Jatim. Sebanyak 29 GI terletak di wilayah Barat, dan tiga sisanya merupakan GI baru seperti GI Porong, Ngimbang, dan Perak Surabaya. Total GI di Jatim ada 103 titik. (gal/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Produk Sidomuncul Kuasai Top Brand
Redaktur : Tim Redaksi