jpnn.com - JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) kembali memperoleh dukungan sinergi perbankan BUMN, yakni BNI, BRI, dan Bank Mandiri melalui penyediaan komitmen pinjaman untuk kredit investasi.
Besaran nominal yang didapat yakni maksimum senilai Rp 12 triliun dan kredit tambahan Kredit Modal Kerja (KMK) 2016, menjadi sebesar maksimum Rp 20 triliun.
BACA JUGA: Polri Diminta Ikut Membangun Iklim Investasi
"Dukungan dana ini diberikan guna memenuhi kebutuhan investasi kelistrikan Tanah Air dan memperkuat arus kas PLN terkait pembayaran energi primer," ujar Direktur Utama PLN Sofyan Basir.
Rencananya, kredit sindikasi dari tiga perbankan ini akan digunakan untuk mendanai proyek investasi pembangkit, transmisi, distribusi dan sarana pendukung lain.
BACA JUGA: Kementerian PUPR Alokasikan Rp 105 triliun Untuk Ketahanan Pangan
Sedangkan Upsize KMK, yang semula sebesar Rp 15 triliun menjadi Rp 20 triliun digunakan untuk memperkuat arus kas PLN terkait kebutuhan modal kerja untuk pembayaran energi primer.
"Terima kasih untuk BRI, Mandiri dan BNI. Kredit sindikasi ini merupakan dukungan nyata untuk proses pembangunan proyek 35 ribu Mw. Semua ini demi satu target sukseskan program peningkatan ratio elektrifikasi di Indonesia," tutur Sofyan.
BACA JUGA: Penyerahan SK hanya 5 Menit, Bu Rini Tunjuk 3 Dirut Baru BUMN
Dalam perjanjian kredit sindikasi ini, masing-masing bank akan memberikan plafon kredit dengan nilai maksimum Rp 4 triliun. Sedangkan untuk jangka waktu selama 10 tahun.
Dengan adanya perjanjian ini, diharapkan proses pembangunan pembangkit, transmisi, distribusi dan sarana penunjangnya bisa dipercepat, terutama untuk mendukung program 35 ribu Mw dalam lima tahun ke depan.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menko PMK Tegaskan Komitmen Pemerintah Berdayakan UMKM
Redaktur : Tim Redaksi