SURABAYA - PLTU Paiton belum bisa beroperasi maksimal sampai kemarin (16/1). Meski demikian, supply listrik ke seluruh pelanggan di Jawa-Bali dipastikan aman dan tidak akan mengalami pemadaman kembali.
"Tidak ada pemadaman kembali karena beberapa pembangkit yang tidak bermasalah telah kita maksimalkan operasionalnya," ujar Manager Komunikasi, Hukum dan Administrasi PT PLN (Persero) Distribusi Jatim, Noerdayanto di kantornya, kemarin (16/1).
Beberapa pembangkit yang dioptimalkan di antaranya PLTG Gresik dengan kapasitas 1500 MW, pembangkit listri Tambak Lorok Semarang, pembangkit listrik Tanjung Jati Jawa Barat, pembangkit listrik Cilegon, pembangkit listrik Muara Tawar, pembangkit Tanjung Priok, pembangkit listrik Saguling dan beberapa pembangkit lainnya.
"Tadi malam, PLN juga mengoperasikan pembangkit listrik berbahan bakar minyak di Grati Pasuruan. Selain itu, PLTU Paiton unit III berkapasitas 800 MW yang awalnya juga tidak bisa beroperasi, pada jam 18.33 WIB juga sudah bisa masuk ke jaringan Jawa Bali," paparnya.
Dengan optimalisasi pembangkit tersebut, lanjut pria yang akrab dipanggil Noer itu, maka pasokan listrik di Jawa Bali pada siang hari mencapai 20 ribu MW, sementara beban listriknya mencapai 19.700. Dengan demikian masih ada cadangan sebesar 300 MW. Sedangkan supply pada malam hari mencapai 20.600 MW dengan beban puncak mencapai 20.350 MW. Ini berarti adalah sisa 250 MW.
Selasa lalu (15/1) PLTU Paiton unit III, V, VI, VII dan VIII mengalami gangguan. Ini membuat daya sebesar 2.400 MW lepas dari sistem Jawa Bali. Akibatnya, pasokan listrik ke Jawa Bali mengalami kekurangan dari total kebutuhan sebesar 19.000 MW. Dengan kondisi tersebut, maka terjadi pemadaman listrik.
Di Jawa Timur, terdapat 17 gardu listrik dengan 121 penyulang yang dipadamkan. "Pemadaman kemarin merata di seluruh Jatim, termasuk di Surabaya," ujarnya.
Terkait kapan PLTU Paiton berjalan normal, Noerjayanto mengaku masih belum mengantongi kejelasan karena pembangkit tersebut milik swasta. "Pemilik masih melakukan proses investigasi," ujarnya.(dio)
"Tidak ada pemadaman kembali karena beberapa pembangkit yang tidak bermasalah telah kita maksimalkan operasionalnya," ujar Manager Komunikasi, Hukum dan Administrasi PT PLN (Persero) Distribusi Jatim, Noerdayanto di kantornya, kemarin (16/1).
Beberapa pembangkit yang dioptimalkan di antaranya PLTG Gresik dengan kapasitas 1500 MW, pembangkit listri Tambak Lorok Semarang, pembangkit listrik Tanjung Jati Jawa Barat, pembangkit listrik Cilegon, pembangkit listrik Muara Tawar, pembangkit Tanjung Priok, pembangkit listrik Saguling dan beberapa pembangkit lainnya.
"Tadi malam, PLN juga mengoperasikan pembangkit listrik berbahan bakar minyak di Grati Pasuruan. Selain itu, PLTU Paiton unit III berkapasitas 800 MW yang awalnya juga tidak bisa beroperasi, pada jam 18.33 WIB juga sudah bisa masuk ke jaringan Jawa Bali," paparnya.
Dengan optimalisasi pembangkit tersebut, lanjut pria yang akrab dipanggil Noer itu, maka pasokan listrik di Jawa Bali pada siang hari mencapai 20 ribu MW, sementara beban listriknya mencapai 19.700. Dengan demikian masih ada cadangan sebesar 300 MW. Sedangkan supply pada malam hari mencapai 20.600 MW dengan beban puncak mencapai 20.350 MW. Ini berarti adalah sisa 250 MW.
Selasa lalu (15/1) PLTU Paiton unit III, V, VI, VII dan VIII mengalami gangguan. Ini membuat daya sebesar 2.400 MW lepas dari sistem Jawa Bali. Akibatnya, pasokan listrik ke Jawa Bali mengalami kekurangan dari total kebutuhan sebesar 19.000 MW. Dengan kondisi tersebut, maka terjadi pemadaman listrik.
Di Jawa Timur, terdapat 17 gardu listrik dengan 121 penyulang yang dipadamkan. "Pemadaman kemarin merata di seluruh Jatim, termasuk di Surabaya," ujarnya.
Terkait kapan PLTU Paiton berjalan normal, Noerjayanto mengaku masih belum mengantongi kejelasan karena pembangkit tersebut milik swasta. "Pemilik masih melakukan proses investigasi," ujarnya.(dio)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Musim Hujan, Harga Sembako Naik
Redaktur : Tim Redaksi