jpnn.com - JAKARTA - Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dan Gas (PLTDG) Pesanggaran, Bali, yang menggunakan pasokan mini gas liquid natural gas (LNG) memberikan efek positif.
PT PLN mengklaim menghemat biaya pemeliharaan hingga Rp 60 miliar per tahun. Penggunaan pembangkit berkapasitas 200 MW ini menjadi salah satu upaya meningkatkan infrastruktur ketenagalistrikan Indonesia yang lebih bersih dan ramah lingkungan.
BACA JUGA: Asyik, Naik Kereta Bandara Kuala Namu Dapat Diskon
Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengemukakan, penggunaan mini LNG untuk PLTDG Pesanggaran ingin ikut berkontribusi dalam mengurangi gas emisi dunia yang dicanangkan dalam Konferensi Perubahan Iklim di Paris, Prancis, sebesar 29 persen pada 2030.
“PLN akan terus mendukung program pemerintah pada bidang lingkungan dan energi baru terbarukan. Ini dibuktikan dengan manfaat lainnya yang ditemukan dalam penggunaan mini LNG untuk PLTDG Pesanggaran 200 MW yang mampu menghemat biaya pemeliharaan hingga Rp 60 miliar per tahun,” jelasnya di Jakarta kemarin.
BACA JUGA: Gandeng Dewan Adat Nusantara, PPWI Gelar Bazar Ramadan
PLTDG Pesanggaran terdiri atas empat blok, masing-masing blok memiliki tiga unit mesin, didesain menggunakan tiga jenis bahan bakar yaitu HSD (high speed diesel), MFO (marine fuel oil), dan gas.
PLTDG yang dikerjakan oleh Consortium Wartsila-PTPP (Persero) ini sudah memulai awal operasi pada 4 April 2015 untuk blok 1 dan beroperasi penuh semua blok pada 5 Juni 2015.
BACA JUGA: Ini yang Bikin Foxconn Mendominasi Pasar Manufaktur Elektronik Dunia
Dengan adanya pasokan gas dari mini LNG yang dilakukan perdana pada Selasa (7/6), bahan bakar utama pembangkit adalah gas, sedangkan HSD dan MFO hanya digunakan sebagai cadangan. (lum/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BTN Incar 1.000 Rumah Skema Kredit Mikro
Redaktur : Tim Redaksi