PLN Mengungkap Sejumlah Data, Bisa Jadi Pertanda Baik

Rabu, 08 September 2021 – 19:18 WIB
Perusahaan Listrik Negara (PLN) membeberkan sejumlah data terkait konsumsi listrik. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan Listrik Negara (PLN) membeberkan sejumlah data terkait konsumsi listrik.

PLN mencatat angka konsumsi listrik sektor industri mencapai 146 terrawatt per jam (TWh) terhitung sejak Januari hingga Juli 2021, tumbuh sebesar 4,44 persen dari periode yang sama tahun lalu.

BACA JUGA: PLN Pasang Kuda-Kuda, Pasokan Batu Bara Jangka Panjang Aman

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan data tersebut mengindikasikan adanya pemulihan sektor industri di Indonesia.

“Ini tentu menandakan Indonesia mulai bangkit dari pandemi COVID-19 dan ekonomi mulai berjalan,” kata Bob dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (8/9).

BACA JUGA: Upaya PLN Jaga Pasokan Batu Bara Jangka Panjang Demi Keandalan Listrik Nasional

PLN juga mencatat pertumbuhan konsumsi listrik sektor industri yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah besi dan baja sebesar 21 persen.

Kemudian diikuti otomotif sebesar 19,5 persen, tekstil sebesar 6,9 persen, plastik sebesar 5 persen, dan makanan & minuman sebesar 3,7 persen.

BACA JUGA: 1.574 Petugas PLN Siaga untuk Amankan Pasokan Listrik PON

“Untuk sektor bisnis hingga Juli, memang belum terlalu tumbuh signifikan. Meski begitu, sektor bisnis seperti mal, pusat perbelanjaan hingga sektor pariwisata mulai menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik,” tambah Bob.

Selain industri, sektor rumah tangga juga tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 3,34 persen.

Peningkatan konsumsi listrik juga terlihat dari meningkatnya beban puncak kelistrikan, terutama pada sistem kelistrikan Jawa-Bali.

Sepanjang semester I 2021, beban puncak kelistrikan telah berada di atas 27 ribu megawatt (MW) dengan beban puncak tertinggi terjadi pada 8 Juni 2021 sebesar 27.335 MW.

Sebelumnya pada 2020, beban puncak kelistrikan Jawa-Bali hanya berada di angka 26 ribu MW.

Demi meningkatkan penjualan listrik, PLN akan fokus pada strategi mendorong permintaan yang akan ditempuh melalui upaya intensifikasi dan ekstensifikasi.

Strategi intensifikasi dilakukan PLN melalui bundling dan promo untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan, seperti promo tambah daya Super Merdeka Listrik.

Promo itu memberikan harga spesial Rp 202.100 untuk biaya penyambungan pada layanan tambah daya bagi konsumen tegangan rendah satu phasa daya 450 VA dan 900 VA di semua golongan tarif dengan pilihan daya akhir mulai daya 900 VA sampai daya 5.500 VA.

Strategi intensifikasi juga dilakukan melalui penerapan gaya hidup dengan menggunakan peralatan berbasis listrik dalam kehidupan sehari-hari atau electrifying lifestyle.

"Seperti mendorong ekosistem dan penggunaan satu juta kompor induksi serta kendaraan listrik berbasis baterai," kata dia.

Di samping itu, strategi ekstensifikasi ditempuh PLN dengan melihat ceruk pasar yang masih potensial.

"Sebagai contoh electrifying agriculture dan electrifying marine untuk sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan," tegas Bob. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PKS Minta Kritis Keuangan PLN Tak Jadi Alasan Kenaikan TDL


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler