jpnn.com - JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengembangkan energi terbarukan dalam memenuhi kebutuhan pasokan listrik di berbagai daerah. Selasa (19/11), perusahaan pelat merah itu melakukan penandatanganan kontrak engineering service untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Tulehu 2 x 10 Mega Watt (MW).
Penandatanganan ini dilakukan antara Direktur Utama PLN, Nur Pamudji dan Wakil dari West Japan Engineering Consultant (West JEC), Hiroshi Nagano serta Presiden Direktur PT Connusa Energindo, Kohar Sutomo di Jakarta.
BACA JUGA: Dry Port Jadi Tren Internasional
Manajer Senior Komunikasi Korporat, Bambang Dwiyanto menjelaskan bahwa West JEC melakukan joint venture dengan PT Connusa Energindo untuk melaksanakan pekerjaan engineering service, detail design dan implementasi pembangunan proyek PLTP Tulehu.
"Pembangunan PLTP Tulehu ini merupakan bagian dari pembangunan proyek 10.000 MW tahap 2 yang sedang dilaksanakan oleh PLN," ujar Bambang di Jakarta, Rabu (20/11).
Sejauh ini kata Bambang, proses pembangunan PLTP Tulehu yang berlokasi di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Propinsi Maluku berjalan dengan baik.
"Kontrak jasa enjiniring akan berlaku efektif setelah ditandatanginya perjanjian pendanaan dari JICA yang dijadwalkan dalam waktu dekat ini. Pembangunan PLTP direncanakan selesai pada tahun 2016," papar dia.
Nantinya lanjut Bambang, energi listrik yang dihasilkan oleh PLTP Tulehu direcanakan akan menjadi pemikul beban dasar listrik di kota Ambon dan sekitarnya. Saat ini beban puncak sub sistem kelistrikan Ambon sekitar 50 MW dan daya mampu pembangkit sekitar 56 MW. Pertumbuhan permintaan listrik di Ambon rata-rata 12 persen per tahun. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Stop Ekspor Bauksit-Impor Alumina Australia
BACA JUGA: Pemerintah Prioritaskan Enam Kawasan
BACA ARTIKEL LAINNYA... OJK Rampungkan Merger Reasuransi
Redaktur : Tim Redaksi