JAKARTA -- Manajer Senior Komunikasi Korporat PT PLN (Persero) Bambang Dwiyanto mengimbau warga Jakarta, Tengerang dan sekitarnya tak perlu khawatir atas pemadaman bergilir yang dilakukan menyusul adanya perbaikan ower saluran udara tegangan ekstra tinggi (sutet) di Sumedang, Jawa Barat, yang rusak karena adanya pergeseran tanah di sekitar pondasi.
Bambang mengingatkan bahwa pemadaman bergilir ini hanya terjadi sekali di satu tempat, bukan selama lima hari berturut-turut.
"Pemadaman lima hari kedepan tidak akan terjadi berkali-kali. Jadi satu tempat kalau sudah padam sekali, besoknya tidak akan padam lagi. Dan itu hanya paling lama tiga jam," ujar Bambang saat dihubungi JPNN, Senin (1/4).
Diapun mengatakan jadwal pemadaman listrik bergilir selama lima hari tersebut, belum tentu akan terjadi sampai lima hari kedepan.
"Bisa jadi malah besok tidak padam. Jadwal lima hari tersebut, adalah rencana yang belum tentu dilaksanakan. Mudah-mudahan tidak padam besok. Itu semacam rencana skenario terburuk," paparnya.
Untuk itu, PLN juga berharap perbaikan sutet cepat diatasi, sehingga tidak akan ada pemadaman bergulir lagi.
"Kita sedang tunggu proses perbaikan PLTU pelabuahan Banten. Dan diharapkan nanti malam sudah bisa menghasilkan uap untuk turbin, yang bisa digunakan untuk mengaliri listrik. Pokoknya kita lakukan perbaikan secara cepat," pungkas Bambang.
Seperti diketahui selama lima hari kedepan, PLN akan melakukan pemadaman bergilir. Hal itu dilakukan lantaran tower Sutet yang menyalurkan listrik dari Mandirancan (Cirebon) ke Bandung Selatan, rusak karena adanya pergeseran tanah (landslide) di sekitar pondasi.
Dua tapak tower yang bergeser, mengakibatkan tower bengkok dan rawan roboh. Akibatnya transfer daya dari pembangkit yang ada di wilayah timur Jawa ke wilayah barat (Jakarta dan Jawa Barat) berkurang sekitar 750 MW.
Untuk itu pihaknya tengah melakukan perbaikan menara atau tower saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) di Sumedang Jabar. (chi/jpnn)
Bambang mengingatkan bahwa pemadaman bergilir ini hanya terjadi sekali di satu tempat, bukan selama lima hari berturut-turut.
"Pemadaman lima hari kedepan tidak akan terjadi berkali-kali. Jadi satu tempat kalau sudah padam sekali, besoknya tidak akan padam lagi. Dan itu hanya paling lama tiga jam," ujar Bambang saat dihubungi JPNN, Senin (1/4).
Diapun mengatakan jadwal pemadaman listrik bergilir selama lima hari tersebut, belum tentu akan terjadi sampai lima hari kedepan.
"Bisa jadi malah besok tidak padam. Jadwal lima hari tersebut, adalah rencana yang belum tentu dilaksanakan. Mudah-mudahan tidak padam besok. Itu semacam rencana skenario terburuk," paparnya.
Untuk itu, PLN juga berharap perbaikan sutet cepat diatasi, sehingga tidak akan ada pemadaman bergulir lagi.
"Kita sedang tunggu proses perbaikan PLTU pelabuahan Banten. Dan diharapkan nanti malam sudah bisa menghasilkan uap untuk turbin, yang bisa digunakan untuk mengaliri listrik. Pokoknya kita lakukan perbaikan secara cepat," pungkas Bambang.
Seperti diketahui selama lima hari kedepan, PLN akan melakukan pemadaman bergilir. Hal itu dilakukan lantaran tower Sutet yang menyalurkan listrik dari Mandirancan (Cirebon) ke Bandung Selatan, rusak karena adanya pergeseran tanah (landslide) di sekitar pondasi.
Dua tapak tower yang bergeser, mengakibatkan tower bengkok dan rawan roboh. Akibatnya transfer daya dari pembangkit yang ada di wilayah timur Jawa ke wilayah barat (Jakarta dan Jawa Barat) berkurang sekitar 750 MW.
Untuk itu pihaknya tengah melakukan perbaikan menara atau tower saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) di Sumedang Jabar. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Importir Mie Jamin Tak Ada Minyak Babi
Redaktur : Tim Redaksi