PLTG Jakabaring Siap Layani 60 Ribu Rumah

Minggu, 04 November 2012 – 11:33 WIB
Jakabaring, Palembang Pos--Akhir tahun ini kekurangan pasokan listrik di Palembang, khususnya di malam hari akan teratasi. Seiring beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Jakabaring. Pembangkit yang mampu menghasilkan listrik 60 mega waat (MW) yang mampu melayani hingga 60 ribu rumah penduduk serta industri ini merupakan yang pertama di Indonesia dan akan mulai beroperasi bulan depan (Desember).

Kepastian tersebut diperoleh saat dilakukan peninjauan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan ke kompleks PLTU Jakabaring. Di sela-sela kunjungan, Dahlan Iskan yang sedang meroket namanya berkat keberaniannya melarang BUMN memberi upeti kepada anggota DPR itu mengatakan bahwa PLTU ini akan menjadi solusi bagi kekurangan listrik di Sumsel khususnya di Palembang.

”Jalan keluar agar siang dan malam tidak kekurangan listrik, ya ini menggunakan ini (pembangkit berbahan bakar gas, Red) pada jam-jam tertentu sekitar jam 5 atau jam 4 sore hingga jam 10-11 malam karena ini fleksible,” ujar Dahlan sambil melihat-lihat fasilitas PLTU tersebut, Sabtu (3/10).

Dijelaskan, jika gas kecil 3,5 mm ditemukan di Jakabaring, kemudian harus dikirim ke pembangkit listrik di kawasan borang atau di mana saja maka perlu pemasangan pipa yang panjang hinga berkilo-kilo. Sementara gas yang ada belum tentu bisa dimanfaatkan hingga 10 tahun. Untuk itulah langsung dibangkitkan (dibangun pembangkit) di kawasan Jakabaring atau di lokasi di mana gas ditemukan.

”Nanti sudah pasang pipa mahal-mahal berpuluh-pulu kilo hanya dipakai 10 tahun kan rugi. Tapi kalau mau dibangkitkan disini 3,5 mm itu kira-kira gak sampai 12 mega, tapi dengan cara ini gas itu ditampung dulu di SKIT CNG kemudian dipadatkan sampai 250 kali dipadatkan baru bisa menghasilkan energi,” katanya.

Tekhnisnya, kata mantan Dirut PLN ini, gas kecil 3,5 MM itu dipadatkan sebanyak 250 kali didalam SKIT CNG, kemudian pada pukul 17.00 WIB barulah eneginya dipakai. ”Jadi kayak anda kirim file computer yang berapa mega hanya jadi berapa mega, tapi gas itu tidak dipakai, dimasukkan situ semua, setelah dimasukkan jam 5 sore baru dipakai,” terangnya.

Masih kata dia, rencana besar ini sudah diputuskan sejak ia menjabat sebagai dirut PLN (2009-2011), dan jika terknologi ini berhasil maka akan diterapkan di 100 tempat lainnya yang tersebar di Indonesia.

”Ini saya putuskan waktu saya Dirut PLN. Kalau ini nanti jadi, dan berjalan bagus, secara teknologi tidak masalah saya pengen kalau perlu di 100 tempat seperti ini memanfaatkan gas-gas kecil yang dulu terbuang atau tidak dimanfaakan,” pungksnya. (cr03)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penjualan Mobil Melejit

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler