jpnn.com - SURABAYA – Energi listrik di Jawa dan Bali bakal semakin kuat seiring ekspansi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap sebesar 1 x 1.000 megawatt (mw).
Pembangkit tersebut adalah salah satu pendukung program listrik 35 ribu mw. Groundbreaking proyek itu dilakukan di Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (12/10).
BACA JUGA: Rini Dorong BUMN Garap Pasar Myanmar
Ekspansi pembangkit tersebut melibatkan Independent Power Producer (IPP) PT Sumber Segara Primadaya (S2P) dengan pemegang saham PT Sumberenergi Sakti Prima (SSP) dan PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB).
Lokasi ekspansi proyek itu tersebar di tiga desa, yaitu Karangkandri, Menganti, dan Slarang, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dan dibangun di atas tanah seluas 26 hektare persegi.
BACA JUGA: Jangan Ulangi Kesalahan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
’’Dengan adanya PLTU Cilacap berkapasitas mumpuni ini, kami dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitar. Penggunaannya bisa menghemat bahan bakar karena jenis batu baranya adalah low rank coal,’’ ujar Direktur Pengadaan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Supangkat Iwan Santoso.
Selain bisa menghemat bahan bakar, PLTU tersebut menggunakan teknologi ultra supercritical boiler yang memiliki efisiensi tinggi dan ramah lingkungan. Konsorsium IPP S2P berdiri dengan komposisi saham 51 persen PT SSP dan 49 persen PT PJB.
BACA JUGA: Tax Amnesty Pertama Sukses, Ini Permintaan Misbakhun ke Bu Menkeu
Investasi yang dikeluarkan mencapai USD 1,39 miliar dengan pembiayaan proyek dari BRI, China Development Bank, dan Bank of China.
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap listrik, PLTU Cilacap diharapkan bisa membantu kapasitas pembangkit existing di Jawa dan Bali yang saat ini sebesar 33.824 mw pada 2015.
Daya mampu pembangkit Jawa-Bali pada Oktober 2016 mencapai 33.153 mw dengan beban puncak 24.000 mw. Setelah beroperasi, PLTU Cilacap akan memasok listrik ke jaringan 500 kilovolt (kv) Jawa-Bali melalui Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Adipala dan diteruskan ke GITET Kesugihan.
Direktur Utama PT SSP Mohamad Rasul menambahkan, proyek PLTU Cilacap yang berekspansi 1 x 1.000 mw itu diharapkan bisa beroperasi pada pertengahan 2019.
’’Kami akan berusaha mempercepat konstruksi proyek ekspansi dari jadwal yang ditentukan PLN,” ujarnya. (rin/c7/sof/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PLTU Cilacap Gunakan Produk WIKA Beton
Redaktur : Tim Redaksi