JAKARTA - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengerahkan pompa-pompa besar milik PT Dok dan Perkapalan Koja Bahari (DKB) untuk mambantu menyedot air banjir yang masih menggenangi kawasan Pluit sejak Kamis (17/1) lalu. Selain itu, BUMN lain yang dikerahkan untuk ikut mengatasi banjir adalah PT Pengerukan Indonesia (Rukindo).
"Pak Dahlan (Menteri BUMN Dahlan Iskan, red) sudah memerintahkan Dirut Pelindo II RJ. Lino untuk mengontak PT Rukindo yang punya satu kapal keruk yang fungsinya bisa untuk memompa," ujar Kepala Humas BUMN Faisal Halimi kepada JPNN, Minggu malam (20/1).
Hanya saja, kapal keruk yang harusnya bisa dimanfaatkan itu masih diperbaiki di PT DKB. Proses perbaikannya baru mencapai 95 persen.
Menurut Faisal, Dahlan memutuskan untuk mengerahkan pompa milik PT DKB setelah melihat rumah pompa di dekat Muarabaru tak berfungsi seluruhnya. Sebab dari 14 pompa, hanya dua yang berfungsi.
"Sementara yang enam sudah terlanjur dibongkar, yang empat terendam, dan yang satu diistirahatkan," ucap Faisal.
Dituturkannya, DKB memiliki 10 pompa raksasa dengan kapasitas 18 meter kubik (m3) per menit. "Ini sangat besar mengingat dua pompa yang dijalankan di Pluit itu satu unitnya hanya berkapasitas 6 m3/menit. Dengan hanya dua pompa kecil, sulit sekali bisa mengatasi banjir di Pluit dalam waktu seminggu, apalagi kalau ada hujan baru," papar Faisal menirukan Dahlan.
Untuk itu, Dahlan memerintahkan DKB mengirim dua buah pompa terlebih dahulu. Bila dirasa masih kurang, nanti akan ditambah. DKB juga memiliki kapal untuk mengangkut mesin pompa itu ke rumah pompa Pluit dengan menyeberangi Priok.
BUMN lain yang dikerahkan untuk membantu korban banjir adalah Bank Mandiri. Kemarin (19/1), Bank Mandiri mendistribusikan 80 alat pengolah air banjir menjadi air minum tanpa perlu menggunakan listrik.
Bahkan Dahlan dan Dirut Bank Mandiri Zulkifli Zaini memberi contoh meminum air langsung dari alat pengolahan yang didistribusikan. "Ini aman karena teknologinya terjamin. Saya sudah mengunjungi pabriknya di Bandung. Ini teknologi ciptaan alumni ITB yang sudah bergelar doktor, Dr I Gede Wenten," tukas Dahlan setelah minum air banjir tersebut di lokasi. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mobil Buatan Setelah 2006 Wajib Pertamax
Redaktur : Tim Redaksi