MOSKOW - Pemerintah Rusia menganggap insiden jatuhnya Sukhoi Superjet-100 di Gunung Salak, Bogor sebagai masalah serius. Perdana Menteri Rusia, Dmitry Medvedev telah membentuk tim investigasi guna mengusut penyebab jatuhnya pesawat kebanggaan negeri Beruang Merah itu.
Seperti dilansir kantor berita Ria Novosti, Kamis (10/5), Medvedev telah menunjuk menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia ,Yury Slyusar untuk memimpin tim investigasi tersebut. Nantinya tim ini juga akan beranggotakan menteri luar negeri dan pihak perusahaan pembuat pesawat.
Seperti diketahui Sukhoi Superjet 100 merupakan pesawat angkut sipil pertama yang diproduksi oleh perusahaan pesawat tempur Rusia Sukhoi. Burung baja ini hilang dari radar Rabu (9/5) sore saat melakukan demo terbang di atas Gunung Salak beberapa saat setelah tinggal landas dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.
Uji coba terbang ini dilakukan guna memperkenalkan pesawat tersebut kepada pasar penerbangan di tanah air. Kamis (10/5) pagi tim evakuasi menemukan puing pesawat berserakan di tebing Gunung Salak pada ketinggan 5500 kaki di atas permukaan laut.
Kuat dugaan pesawat sipil perdana Rusia setelah era Uni Soviet ini hancur setelah menabrak tebing gunung. Data sementara menyebut 50 orang berada dalam pesawat naas tersebut. Belum ada kepastian nasib para korban.(zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terbelit Skandal Seks, Ketua DPR Australia Mundur
Redaktur : Tim Redaksi