jpnn.com, SOLO - Palang Merah Indonesia (PMI) Solo dan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo memberangkatkan 18 sukarelawan untuk membantu penanganan dampak erupsi Gunung Semeru, di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12) pagi.
Para sukarelawan yang terdiri atas 11 orang dari PMI Solo, dan tujuh UNS Solo, itu diberangkatkan dari Markas PMI Solo di Kecamatan Jebres, Kota Surakarta, Senin (6/12) sekitar pukul 10.00 WIB.
BACA JUGA: 14 Orang Meninggal Dunia Akibat Erupsi Semeru
Tim tersebut akan melakukan kegiatan operasional penanganan dampak bencana di salah satu wilayah terdampak erupsi Gunung Semeru.
Direktur Rumah Sakit UNS Hartono mengatakan berdasarkan laporan sementara yang diterimanya, ada tiga kebutuhan yang saat ini sangat diperlukan oleh korban bencana.
BACA JUGA: Semeru 5 Cm
Ketiganya ialah perawat, tabung oksigen, dan kebutuhan dasar seperti sembako, selimut, tenda, tikar dan masker.
"Untuk obat-obatan sudah disuplai oleh rumah sakit sekitar," katanya di Solo.
BACA JUGA: Ini Data Sementara Nama Korban Luka Bakar Akibat Letusan Gunung SemeruÂ
Hartono menjelaskan tim dari Solo ini akan membantu di lokasi yang kekurangan jumlah sukarelawan.
Tugas utama mereka di lokasi ialah melakukan evakuasi, proses pertolongan pertama, rujukan ke rumah sakit dan pengobatan.
"Menurut laporan dari beberapa sumber, masih banyak jenazah yang belum ditemukan dan banyak wilayah yang terisolasi. Itu yang akan kami sisir," papanya.
Sehari sebelumya, UNS telah memberangkatkan lima anggota SAR dan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala).
Kemudian, hari ini memberangkatkan tujuh orang, yakni tiga dokter, dua perawat, satu pembantu umum dan satu sopir.
"Kami juga melakukan pemetaan situasi. Apa yang diperlukan, kami akan kirim bantuan secepatnya dari Solo," beber Hartono.
Dia menambahkan tim pemetaan akan bertugas selama tiga hari.
Tim evakuasi dan teknis bertugas selama tujuh hari.
Sementara, 11 sukarelawan dari PMI Solo yang terdiri dari satu dokter, satu apoteker, dua perawat, empat sukarelawan Politeknik AKBARA, satu koordinator dan satu dokumentalis akan berada di Lumajang selama satu minggu.
Mereka didukung dengan perlengkapan kendaraan seperti satu buah ambulans, satu mobil double kabin dan satu kendaraan angkut untuk melakukan proses evakuasi.
CEO PMI Solo Sumartono Hadinoto menuturka beberapa kebutuhan seperti obat-obatan, 1.400 masker medis, 3.400 masker kain, 200 selimut dan makanan siap santap telah disiapkan.
Satu buah ambulans, satu mobil double kabin dan 1 kendaraan angkut juga disiapkan.
"Tim juga akan melakukan asesmen. Apabila perlu bantuan, kami akan segera kirimkan," pungkasnya. (mcr21/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : Boy
Reporter : Romensy Augustino