jpnn.com, JAKARTA - Palang Merah Indonesia (PMI) turut berpartisipasi mendampingi sedikitnya 64 ribu peternak dalam Operasi Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Promosi kesehatan hingga pendampingan vaksinasi hewan dilakukan PMI untuk membantu mengatasi krisis kesehatan pada hewan yang mendampak ribuan peternak tersebut.
BACA JUGA: Tahun Ini Kementan Akan Pacu Regenerasi Petani Indonesia
Keterlibatan pertama PMI dalam penanggulangan zoonosis ini merupakan komitmen membantu pemerintah dalam mengatasi krisis kesehatan.
Relawan PMI di Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah serta Provinsi Aceh bersama pemerintah setempat melakukan pendampingan kepada peternak sapi dan kambing.
BACA JUGA: Mendukung PMI, BKI Konsisten Gelar Aksi Donor Darah
Beberapa layanan yang dilakukan dalam operasi ini di antaranya promosi kesehatan, disinfeksi kandang, serta bantuan non-tunai kepada peternak sapi dan kambing terdampak. Upaya pendampingan ini diklaim berdampak pada perubahan perilaku para peternak dalam pencegahan PMK.
"Ini memang bukan krisis kesehatan yang menyerang manusia, tetapi PMK ini memiliki efek ganda pada ekonomi dan sosial. Kami berkomitmen membantu masyarakat yang kesulitan, dalam operasi ini para peternak," Kata Ridwan S. Carman, Kepala Sub Divisi Tanggap Darurat Bencana dan Pemulihan Markas Pusat PMI, Kamis (26/01)
BACA JUGA: Kasus Baru Penyakit Mulut dan Kuku Harian Tercatat Turun 97 Persen
PMI mengajak para petani kami ajak agar memerhatikan kebersihan kandang karena virus itu bisa berpindah salah satunya dari alas kaki.
"Dari hasil intervensi ini dampaknya ada perubahan sikap dan perilaku, petani jadi mau melapor, dan rajin membersihkan kandangnya secara rutin," sambung Ridwan di sela kegiatan Pembelajaran Operasi PMK PMI di Kuta, Bali.
Pada operasi pertama pada zoonosis, Operasi PMK dinilai sukses. Perwakilan Federasi Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (IFRC), Dwi Handayani mengatakan semua tahap dalam mitigasi bencana diaktifkan dalam operasi ini.
Hasilnya, capaian terhadap program ini pun melampaui target.
"Secara kuantitatif ini tercapai, tetapi yang penting secara kualitas juga. Saat ini baru satu-satunya perhimpunan nasional (di regional dan global) yang terlibat dalam zoonosis murni hewan," kata Kepala Bagian Kesehatan dan Sanitasi IFRC delegasi Indonesia, Singapura, Malaysia, Brunei dan Timor Leste tersebut.
Selama lebih kurang tiga bulan, PMI telah melakukan promosi kesehatan ke 49.390 jiwa. PMI di tiga provinsi ini juga ikut mendampingi vaksinasi oleh dinas peternakan setempat kepada sedikitnya 4.102 sapi, kerbau, kambing dan domba.
Pada disinfeksi kandang, tercatat menjangkau 11.174 penerima manfaat.
Untuk bantuan nontunai untuk peternak, PMI telah menyalurkan Rp1,6 miliar kepada 1.100 peternak terdampak di Magelang, dan Grobogan, Jawa Tengah. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia