jpnn.com, MAKASSAR - Ketua cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Makassar, Muhammad Ilham mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan anggota polisi saat demo di depan Kantor DPRD Kota Makassar.
"Saya mengecam keras tindakan represif yang dilakukan polisi saat kader PMII demonstrasi di Kantor DPRD Makassar," kata Ilham, Selasa (8/3) siang.
BACA JUGA: PMII Endus Agenda Tersembunyi di Balik Revisi PP 109/2012
Menurut Ilham, seorang kader PMII asal Komisariat Talasalapang menjadi korban pemukulan oleh anggota polisi. Korban mengalami luka di bagian muka.
"Ada kader kami bernama Rafli menjadi korban. Dia mengalami luka di mukanya akibat di pukul oleh polisi saat demo kemarin. Kami sangat menyayangkan tindakan aparat tersebut," tambah dia.
BACA JUGA: Pemuda yang Tega Membakar Sang Kakak Ditangkap di Asahan
PMII Cabang Makassar tidak akan tinggal diam atas insiden tersebut. Mereka berjanji akan melakukan aksi besar-besaran di Mapolda Sulawesi Selatan.
"Kami akan terus mengawal kasus pemukulan kader. Kami akan melaporkan anggota polisi itu di Polda," tegasnya.
BACA JUGA: Heboh Video Santri Yatim Dianiaya di Pesantren, Pelakunya Tak Disangka
Sebelumnya, pihak polisi mengklaim dua anggotanya terluka saat mengamankan aksi unjuk rasa mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) terkait kelangkaan minyak goreng di gedung DPRD Kota Makassar, Senin (7/3).
Kedua polisi yang terluka itu diduga menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan pendemo, yaitu berinisial Bripka R dan Aipda N.
Kasi Humas Polrestabes Makassar AKP Lando KS menyebutkan kedua polisi yang tersebut merupakan anggota Polsek Rappocini dan Satintelkam Polrestabes Makassar.
"2 Polisi Dianiaya Saat Amankan Demo Mahasiswa di Makassar, Begini Penyebabnya", kata AKP Lando.
*Akibat kejadian itu anggota polisi mengalami luka terbuka pada tangan kanannya serta lebam di bagian wajah," ungkapnya. (mcr29/jpnn)
Redaktur : Budi
Reporter : M Srahlin Rifaid